ANKARA (Jurnalislam.com) – Erdogan pada hari Ahad (11/3/2018) mengatakan bahwa tentara Turki dan sekutu oposisi Suriah sekarang hanya barada empat sampai lima kilometer dari Afrin.
Presiden Turki mengatakan sejauh ini 950 kilometer persegi distrik tersebut telah dikuasai saat serangan militer. Operasi itu bukan untuk “menduduki” tapi “membebaskan”, katanya, lalu menyerahkannya kepada warga.
“Di wilayah Afrin, pemilik tanah sudah mulai kembali,” kata Erdogan, lansir Aljazeera.
Dalam sebuah pernyataan di hadapan Dewan Keamanan PBB pada hari Ahad dewan Kurdi yang memerintah Afrin menuntut tanggapan terhadap serangan Turki.
Kini Armada Perang Turki Berjarak 6 Km dari Kota Afrin
“Masyarakat internasional harus mendukung perlawanan warga Afrin dan menghentikan kebekuan terhadap serangan invasif,” katanya, meminta DK PBB untuk membangun zona larangan terbang di atas Afrin.
Erdogan juga mengecam NATO pada hari Ahad, menuduh aliansi militer Barat tersebut gagal mendukung operasi Turki.
“Hei NATO, mengingat apa yang telah terjadi di Suriah, kapan Anda akan datang dan berada di sisi kita?” Erdogan mengatakan dalam sambutannya kepada pendukung di Bolu, sebuah kota di sebelah timur Istanbul.
Warga Kurdi Siap jadi Tameng Hidup saat Turki Memasuki Kota Afrin
“Kami terus-menerus dilecehkan oleh kelompok-kelompok teror di perbatasan kami. Sayangnya, sampai saat ini, belum ada kata atau suara yang positif, apakah persahabatan ini adalah kesatuan NATO? Bukankah kami anggota NATO?”
YPG adalah sekutu penting Amerika dalam perang di Suriah dan operasi Turki tersebut meningkatkan ketegangan dengan kekuatan Amerika dan NATO di Eropa.
Ankara memandang YPG sebagai perpanjangan Partai Pekerja Kurdistan yang berbasis di Turki (PKK), dianggap sebagai organisasi “teroris” oleh Turki dan negara-negara lain.