Ekstrimis Budha Ancam Bunuh Semua Muslim

MYANMAR (Jurnalislam.com) – Ratusan umat Buddha mengancam akan membunuh Muslim jika mereka mengendarai sepeda motor melalui kota kedua terbesar Myanmar, Mandalay, Jumat (7/4/2014). Ancaman tersebut meningkatkan prospek kekerasan komunal setelah dua orang tewas dalam kerusuhan awal pekan ini.

Kekerasan antar-agama telah berkobar di seluruh negeri selama dua tahun terakhir, mengancam untuk melemahkan reformasi politik yang diprakarsai oleh pemerintah semi-sipil Presiden Thein Sein, yang mulai menjabat pada 2011 menyusul 49 tahun kekuasaan militer yang represif.

Setidaknya 240 orang telah tewas dan lebih dari 140.000 mengungsi sejak Juni 2012. Sebagian besar korban adalah minoritas Muslim Myanmar, diperkirakan sekitar 5 persen dari populasi.

Sekitar 300 umat Buddha naik sepeda motor di sekitar kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay pada hari Jumat, meneriakkan ancaman pembunuhan.

"Kita akan membunuh semua umat Islam," teriak mereka saat melalui jalan-jalan setelah menghadiri pemakaman seorang pria Buddha ditikam sampai mati pada Rabu malam. Seorang pria Muslim juga tewas, dipukuli sampai mati Kamis pagi dalam perjalanan untuk shalat.

Polisi mendirikan penghalang dilapisi dengan kawat berduri untuk memblokir jalan-jalan ke lingkungan mayoritas Muslim dan mencegah umat Buddha pada sepeda motor masuk. Petugas dalam perlengkapan kerusuhan berpatroli di jalan-jalan, dan satu berbicara melalui megafon, memberitahu orang-orang untuk masuk ke dalam.

Sementara polisi menjaga lingkungan, mereka tidak melucuti umat Buddha yang telah naik sekitar kota sejak tengah hari, berteriak ancaman dan menyanyikan lagu kebangsaan. Seorang pria terlihat mendistribusikan tiang bambu dari sebuah mobil yang diparkir di dekat istana kerajaan, sebuah atraksi wisata yang populer di kota sekitar satu juta orang.

Editor : Amaif | Sumber : reuters

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.