DK Turki Kembali Nyatakan Dukungannya pada Palestina di Semua Forum Internasional

DK Turki Kembali Nyatakan Dukungannya pada Palestina di Semua Forum Internasional

ANKARA (Jurnalislam.com) – Dewan Keamanan Nasional menegaskan kembali dukungan Turki terhadap Palestina pada hari Rabu (30/5/2018).

Dalam sebuah pernyataan, dewan tinggi Turki tersebutmengatakan bahwa Ankara akan terus mendukung perjuangan Palestina di semua forum internasional.

Pertemuan itu berlangsung selama tiga jam lebih 15 menit dan dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan di Istana Presiden di ibukota Turki, Ankara, lansir Anadolu Agency.

Ketegangan meningkat di wilayah Palestina sejak Desember lalu, ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Pada tanggal 14 Mei, AS memindahkan kedutaan Israelnya dari Tel Aviv ke Yerusalem, menarik kecaman dari seluruh dunia Arab dan Muslim dan semakin membakar semangat di wilayah Palestina.

Sejak 30 Maret, sedikitnya 118 warga Palestina telah tewas – dan ribuan lainnya terluka – oleh tembakan tentara penjajah Israel di Jalur Gaza timur.

Turki akan Terus Perjuangkan Palestina di Forum Internasional

Pernyataan itu mengatakan dewan telah diberitahu tentang langkah-langkah keamanan yang akan diambil selama awal pemilihan presiden dan pemilihan umum pada 24 Juni.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Turki tidak akan ragu untuk menggunakan hak yang timbul dari perjanjian internasional melawan “provokasi” di Laut Aegea dan Laut Tengah bagian timur.

Perselisihan selama beberapa dekade antara Turki dan Yunani atas pulau-pulau Aegea yang tidak dihuni membawa kedua negara itu ke jurang konflik bersenjata pada tahun 1996.

Pernyataan itu juga menggarisbawahi tekad Turki dalam perang melawan terorisme. Operasi anti-teror terhadap FETO/PDY, PKK/PYD-YPG, dan IS akan berlanjut di dalam dan di luar Turki, tambah pernyataan itu.

“Operasi yang akan berlanjut sampai semua ancaman teroris terhadap Turki dimusnahkan, akan didukung dengan diplomasi,” tambah pernyataan itu.

Dewan Keamanan Nasional Turki juga mengatakan bahwa negara-negara yang memberikan dukungan “terbuka atau rahasia” kepada “proyek organisasi teroris” harus bertindak sesuai dengan hukum internasional.

PYD dan sayap militer YPG adalah cabang Suriah dari jaringan teroris PKK, yang telah mengobarkan perang melawan Turki selama lebih dari 30 tahun.

Sejak PKK meluncurkan operasi terornya di Turki pada tahun 1984, puluhan ribu orang telah tewas.

AS dan koalisi telah mengabaikan kaitan grup PYD/YPG dengan PKK, yang oleh Uni Eropa juga dimasukkan sebagai kelompok teroris.

Turki telah berulang kali mengecam dukungan AS untuk teroris PK /PYD sebagai “sekutu yang dapat diandalkan” di Suriah, yang termasuk memasok senjata dan peralatan.

Organisasi Teror Fetullah (FETO) dan pemimpinnya di AS, Fetullah Gulen mengatur kudeta yang dikalahkan pada 15 Juli 2016, yang menyebabkan 250 orang menjadi martir dan hampir 2.200 orang terluka.

Ankara juga menuduh FETO berada di belakang operasi jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi institusi Turki, khususnya militer, polisi, dan peradilan.

Bagikan