Dituduh Didukung Teroris, Tapi Mau Diserang Teroris, Dahnil: Piye Jal?

Dituduh Didukung Teroris, Tapi Mau Diserang Teroris, Dahnil: Piye Jal?

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengomentari penangkapan Tim Densus 88 Antiteror yang baru saja mengamankan dua orang terduga teroris di Cibinong, Kabupaten Bogor.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menyebut bahwa Pak Jenggot telah menyiapkan aksi amaliah di tengah kerumunan massa yang berkumpul di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanggal 22 Mei mendatang.

Pernyataan ini membingungkan mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah itu. Pasalnya, massa yang akan berunjuk rasa untuk menolak hasil penghitungan suara itu justru selama ini dituduh telah didukung kelompok radikal.

Secara logika, tidak mungkin kelompok teroris akan menyerang kelompok yang selama ini disebut telah mereka dukung.

“Dituduh didukung teroris, tapi mau diserang teroris yang mendukung. Laaaah piye jal (lah bagaimana coba)?” singkat Dahnil dalam akun Twitter pribadinya, Sabtu (18/5/2019).

Senada dengan itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bertanya-tanya soal aksi Pak Jenggot yang disampaikan Brigjen Dedi.

“Dear terrorist, Are you muslim? Katanya kamu radikal, Mau bikin negara khilafah… Kok mau BOM kelompok yang dituduh radikal dan mau bikin negara khilafah,” kata Fahri.

Lebih lanjut, Fahri mendoakan kepada para teroris yang tertangkap agar kembali berpikir jernih tanpa ada kebencian dalam hati.

“Semoga Allah SWT, mendamaikan jiwa kalian yang rusak oleh kebencian. Siapapun kalian!” pungkasnya.

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan kepada presiden Joko Widodo soal adanya kelompok radikal yang berhubungan dengan salah satu kandidat peserta pemilihan presiden 2019. Meskipun demikian, Yaqut enggan menjelaskan lebih jauh kepada kandidat yang mana kelompok radikal ini bernaung.

“Saya tak mau sebut namun faktanya ada. Bisa dirasakan lah. Saya kira semua juga tahu,” ujar Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 11 Januari 2019.

Menurut Yaqut, kelompok-kelompok radikal ini muncul akibat kontestasi pemilihan presiden.

Wiranto ke Kapolda dan Pangdam: Jangan Biarkan Masyarakat ke Jakarta

Sejumlah Elemen Ormas Islam Dipastikan Hadiri Aksi Damai 22 Mei

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.