Calon Presiden Afghanistan Lolos Dari Ledakan

AFGHANISTAN (jurnalislam.com) – Seorang pembom istisyhadiyah dan bom pinggir jalan menghantam konvoi calon presiden Afghanistan, Abdullah Abdullah setelah meninggalkan acara kampanye di ibukota Kabul, kata Kementerian Dalam Negeri.

Ledakan hari Jumat (06/06/2014) itu menewaskan empat orang, namun calon presiden tersebut lolos dari ledakan .

Dalam sebuah pernyataan di televisi tak lama setelah serangan itu, Abdullah mengatakan bahwa beberapa penjaga keamanannya terluka dalam serangan itu.

Juru bicara kementerian dalam negeri mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan bertambah, kantor berita Associated Press melaporkan.

Percobaan pembunuhan pada Abdullah terjadi menjelang pemilihan presiden putaran kedua pada 14 Juni mendatang, yang telah diancam akan diganggu oleh pejuang Taliban.

Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, kantor berita AFP melaporkan.

Afghanistan berada di tengah-tengah pemilihan umum untuk memilih pengganti Presiden Hamid Karzai, yang telah memerintah sejak jatuhnya pemerintahan Taliban di negara itu pada tahun 2001.

Abdullah tidak mencapai ambang 50 persen yang dibutuhkan untuk kemenangan mutlak di putaran pertama bulan April lalu dan akan menghadapi mantan ekonom Bank Dunia, Ashraf Ghani dalam putaran run-off.

"Kami mengutuk serangan terhadap calon presiden yang dihormati, Dr. Abdullah Abdullah," kata Ghani di Twitter.

Presiden AS Barack Obama baru-baru ini menguraikan strategi AS untuk mengakhiri perang di Afghanistan, mengatakan kehadiran pasukan AS di negara itu akan diturunkan menjadi sekitar 9.800 tentara pada awal 2015.

Pasukan tersebut akan dibagi dua pada akhir 2015 sebelum akhirnya dikurangi menjadi berupa komponen bantuan keamanan di kedutaan pada akhir 2016.

Penarikan ini bergantung pada kemauan Afghanistan dalam menandatangani Perjanjian Keamanan Bilateral yang telah lama tertunda yang memiliki persyaratan kehadiran militer AS di negara itu setelah tahun ini.

Karzai yang telah mengundurkan diri menolak untuk menandatangani pakta tersebut, namun kedua calon presiden Afghanistan lainnya telah bersumpah untuk menandatangani perjanjian tersebut jika terpilih. [ded412/aljazeera/AP]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.