JAKARTA(Jurnalislam.com)— Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekonomi Indonesia pada kuartal III tumbuh negatif 3,39 %, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Ini membuat Indonesia resmi masuk ke masa resesi ekonomi, karena Produk Domestik Bruto (PDB) sudah negatif dalam dua kuartal beruntun.
Ada sektor-sektor industri yang hancur alias tumbuh minus selama periode tersebut. Apa saja?
Berikut data dari BPS yang dirangkum, Kamis (5/11/2020):
- Industri alat angkutan, tercatat minus 29,98% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 34,29%
2. Industri mesin dan perlengkapan, tercatat minus 10,76% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 13,42%
3. Industri karet, barang dari karet dan plastik, tercatat 9,61% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 11,98%
4. Industri tekstil dan pakaian jadi, tercatat minus 9,32% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 14,32%
5. Industri batu bara dan pengilangan migas, tercatat minus 7,17% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 10,31%
6. Industri barang logam; komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik, tercatat minus 6,86% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 9,29%
7. Industri pengolahan tembakau, tercatat minus 5,19% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga minus 10,84%Namun, ada juga industri yang masih mencatat pertumbuhan positif pada periode tersebut, yaitu:
- Industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, tercatat tumbuh 14,96% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga tumbuh 8,65%
2. Industri logam dasar, tercatat tumbuh 5,19% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga tumbuh 2,76%
3. Industri makanan dan minuman, tercatat tumbuh 0,66% di kuartal III-2020. Pada kuartal II-2020 industri ini juga tumbuh 0,22%