SOLO (jurnalislam.com)- Struktur baru Yayasan Nur Hidayah Surakarta langsung bekerja menetapkan renstra organisasi 2025-2030 usai dilantik Jum’at (28/2/2025). 4 poin utama dalam renstra tersebut meliputi: pendirian Perguruan Tinggi dan Madrasah Aliyah, penguatan SDM, pengembangan infrastruktur, dan optimalisasi layanan.
Hal itu disampaikan oleh Sekertaris Yayasan Nur Hidayah Surakarta Fatkhuroji, S.T dalam acara media gathering dan buka bersama di The Amrani Syariah Hotel, Jalan Riyadi no.543 Laweyan, Surakarta pada Rabu, (19/3/2025).
Yayasan Nur Hidayah Surakarta menargetkan pendirian Perguruan Tinggi pada 2028. Diharapkan dengan adanya Perguruan Tinggi akan melengkapi layanan bidang Pendidikan yang menjadi salah satu core di Yayasan Nur Hidayah Surakarta. Dengan demikian Yayasan Nur Hidayah Surakarta akan mengelola Pendidikan mulai dari anak usia dini, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.
Selain Perguruan Tinggi, Yayasan Nur Hidayah Surakarta juga sedang merintis pendirian Madrasah Aliyah (MA). Hal ini sinkron dengan pendidikan keagamaan di Pondok Pesantren Nur Hidayah yang sudah berjalan sejak 2021. Mencetak para dai muda yang shalih dan muslih (menshalihkan) adalah visi Ponpes Nur Hidayah dan MA ini menjadi legitimasi Pendidikan yang diakui negara.
Untuk keperluan dua hal tersebut, Yayasan Nur Hidayah Surakarta membentuk Task Force atau satuan tugas yang bekerja secara intensif untuk mempersiapkannya. Selain Task force PT dan MA, juga dibentuk task force untuk pengembangan infrastruktur di lingkungan Yayasan Nur Hidayah Surakarta.
Beberapa proyek pengembangan yang sudah direncanakan di antaranya renovasi di PAUD IT Nur Hidayah, Pembangunan playzone SDIT Nur Hidayah, renovasi SMPIT Nur Hidayah, Pembangunan SMAIT Nur Hidayah, Pembangunan lantai 3 kantor Yayasan barat, renovasi kantor pusat, perluasan lahan di Ponpes Kebakkramat, Pembangunan rumah dinas di Ponpes Sawit, serta pengembangan SMAIT Nur Hidayah.
Yayasan Nur Hidayah Surakarta berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat melalui pendidikan dan sosial. Selain sarana fisik, optimalisasi layanan di semua aspek terus ditingkatkan.
Di Sekolah Islam Terpadu (SIT) yang meliputi PAUD, SD, SMP, dan SMA budaya service excellent yang sudah ada akan ditingkatkan menjadi ultimate service excellent. Di antaranya layanan penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang dibuat mudah dan ramah teknologi, serta didukung dengan kebijakan subsidi silang
Demikian juga dalam bidang sosial, ada LKSA atau Panti Asuhan Nur Hidayah, LAZ Nur Hidayah dan Lembaga Wakaf Nur Hidayah.
Terdapat 7 asrama untuk anak asuh yang dinaungi LKSA Nur Hidayah. Sebanyak 4 asrama putra dan 3 asrama putri tersebar di Solo, Boyolali, dan Wonogiri. Masing-masing asrama diasuh oleh sepasang suami istri yang diharapkan mampu berperan sebagai orang tua asuh. Tugas penting LKSA Nur Hidayah yaitu menjaga amanah dari para donatur untuk mengasuh dan mendidik anak-anak yatim/piatu/dhuafa sebaik-baiknya.
Demikian juga dengan LAZ Nur Hidayah dan Lembaga Wakaf Nur Hidayah yang menghimpun dan mengelola ZIS WAF. Pengelolaan yang amanah dan akuntabel menjadi tuntutan untuk menjadi Lembaga yang kredibel. Tidak hanya funding, tetapi juga program-program penyaluran digiatkan untuk meluaskan manfaat dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf.