“Bayangkan Orang Masih Hidup Ditali Diatas Tangga, Digergaji Hingga Putus”

“Bayangkan Orang Masih Hidup Ditali Diatas Tangga, Digergaji Hingga Putus”

SOLO (Jurnalislam.com) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta, KH Subari mengapresiasi gelaran nobar dan sarasehan film G30S/PKI di halaman Masjid Nurul Iman, Kalitan, Solo pada Ahad, (30/9/2018). Dalam sambutannya ia mengatakan, paham Komunis merupakan ideologi berbahaya yang harus di waspadai akan kebangkitannya.

“Dan saya atas nama MUI Surakarta mengucapkan terima kasih. Saya tegaskan Ideologi komunis tidak akan pernah mati dan selalu ingin hidup, dan kalau hidup akan menghabisi yang lain,” katanya dihadapan ratusan masyarakat yang hadir.

Menurut KH Subari yang juga ketua PDM Muhammadiyah Surakarta ini, film G30S/PKI dapat menggambarkan peristiwa bersejarah pemberontakan PKI tahun 1965 secara jelas, dan gamblang. Pemberontakan tersebut, katanya, merupakan runtutan peristiwa serupa yang dilakukan PKI di tahun 1948.

“Setelah peristiwa yang luar biasa tahun 1965 yang dulu beruntun sejak tahun 1948, korban yang meninggal luar biasa kekejamannya diluar pri Kemanusiaan,” terangnya.

“Karena ketika saya membaca tulisan yang dikumpulkan pak Taufik Ismail, PKI itu membunuh lawan-lawannya mesti sebetulnya tidak melawan, salah satunya di gergaji diatas sumur, bayangkan orang masih hidup ditali diatas tangga di gergaji, hingga putus, ini kekejaman mereka yang menganut ideologi komunis,” sambung KH Subari.

PKI Kejam

Kembali ulama Solo menyebut peristiwa sejarah tahun 1965 sebagai bentuk kejahatan yang sulit diterima nalar manusia. Pasalnya, banyaknya jendral yang dihabisi oleh PKI dalam semalam dikatakannya sebagai yang terburuk dalam sejarah di dunia.

“Dan mungkin yang tahun 1948 bisa di filmkan juga, tapi mungkin sulit. tapi alhamdulillah yang tahun 1965 dapat di filmkan, yang mungkin dalam sejarah dunia belum ada 6 jendral yang dihabisi dalam semalam, perang apapun di dunia itu belum ada dalam sejarahnya 6 jendral dibunuh bareng,” tandasnya.

Untuk itu, MUI Surakarta meminta kepada masyarakat agar terus mewaspadai paham komunis yang dikhawatirkan akan bangkit kembali di Indonesia.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.