JAKARTA(Jurnalislam.com) – Manajemen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIs) atau BSI mengungkapkan persiapan dan strategi perusahaan di tengah cepatnya penetrasi bank-bank yang menuju layanan digital di Tanah Air seiring dengan perubahan karakteristik nasabah saat ini.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan memang terjadi transformasi digital di sektor perbankan nasional. Hal itu terlihat dari tren munculnya bank digital di Tanah Air.
Kehadiran bank-bank digital juga mendapat respons publik, masyarakat, dan juga investor pasar modal yang tercermin dari harga saham bank-bank kategori ini yang terus meningkat dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) yang juga naik.
“Bank digital memang hot ya, dulu kita gak melihat itu, tapi kini ada bank digital yang gak punya cabang, bisa listed [tercatat di Bursa Efek Indonesia] dan market cap [kapitalisasi pasarnya] tumbuh, aset gak besar, fisik [kantor cabang] juga ga ada, memang ini masyarakat sudah believe [percaya] bahwa ini [bank layanan digital] adalah bank masa depan,” kata Hery dalam pertemuan terbatas dengan media massa secara virtual, di Jakarta, Jumat sore (6/8).
Sebab itu, mantan Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri periode 2020 – 2021 ini menegaskan perseroan terus berbenah dan meningkatkan kapasitas sistem di tengah akselerasi bank-bank layanan digital ini.
Sebagai informasi, BSI adalah gabungan tiga bank syariah BUMN yang merger pada 1 Februari 2021. Ketiganya yakni PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah (BNIS).
Hery mengungkapkan ada banyak persiapan yang akan dilakukan di antaranya mempercepat kapasitas digitalisasi, meningkatkan stabilitas sistem mobile, menambah dan memperbaharui fitur-fitur (enhance), dan fokus pada peningkatan pengalaman pengguna atau user experience(UX) yang menitikberatkan pada bagaimana pengalaman pengguna dalam berinteraksi/menggunakan produk digital.
“Transformasi digital di perbankan syariah kami akan dilakukan, dengan stabilisasi sistem mobile, dan upgrade kapabilitas sistem dengan melakukan pembaruan-pembaruan fitur enhance, user experience, compare dengan sistem mobile banking kami,” kata mantan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2020 ini.
Selain itu perseroan juga memproses transaksi open banking melalui fitur Application Programming Interface (API) yang dikembangkan sebagai bentuk kolaborasi perbankan dengan perusahaan financial tecknology (fintech).
“Kami juga membuka diri dengan kerja sama, sudah dan sedang bikin API, kami juga kerja sama dengan e-commerce, fintech, dengan payment sistem agar kita tidak terisolasi [dalam hal sistem pembayaran],” kata Hery.
Sumber: cnbcindonesia