Bahrain Usir Diplomat AS Untuk Tinggalkan Negaranya

BAHRAIN (jurnalislam.com) – Washington mengatakan bahwa mereka "sangat kalut" setelah Bahrain memerintahkan seorang diplomat tinggi AS untuk meninggalkan negara itu setelah ia bertemu dengan kelompok oposisi Syiah terkemuka.

Kementerian Luar Negeri Bahrain mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (07-07-2014) bahwa Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Buruh Tom Malinowski tidak diterima di negara ini.

Bahrain mengatakan bahwa ia telah campur tangan dalam urusan dalam negeri negara itu karena mengadakan pertemuan dengan beberapa kelompok dengan mengorbankan orang lain.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki mengatakan: "Amerika Serikat sangat prihatin dengan … keputusan Bahrain yang menuntut kepergian segera Tom Malinowski.”

"Kunjungan Asisten Sekretaris Malinowski untuk Bahrain telah dikoordinasikan jauh di muka, disambut hangat dan didukung oleh pemerintah Bahrain.
"Bertentangan dengan hubungan bilateral kita yang telah berlangsung lama dan melanggar protokol diplomatik internasional, pemerintah Bahrain bersikeras agar ada perwakilan Kementerian Luar Negeri Bahrain yang ikut hadir pada seluruh pertemuan pribadi Malinowski dengan individu ataupun kelompok yang mewakili spektrum yang luas dari masyarakat Bahrain. Tuntutan Bahrain dikeluarkan tanpa peringatan terlebih dahulu dan setelah kunjungan Malinowski sudah dimulai.”

"Tindakan ini tidak konsisten dengan kemitraan yang kuat antara Amerika Serikat dan Bahrain."

Bahrain, sebuah negara pulau kecil yang merupakan rumah bagi Armada ke-5 Angkatan Laut AS, saat ini bergolak oleh protes yang berlangsung hampir setiap hari oleh kelompok Syiah yang mencari hak-hak politik yang lebih besar dan terinspirasi oleh gelombang revolusi Arab Spring sejak awal 2011.

Malinowski, yang tiba di negara itu pada hari Minggu dan telah dijadwalkan untuk tinggal selama tiga hari, diperintahkan untuk pergi setelah mengadakan pertemuan dengan kelompok oposisi Syiah Bahrain, Al-Wefaq.

Tindakan Malinowski, tambah pernyataan itu, " bertentangan dengan norma-norma diplomatik konvensional."

Juru bicara Al-Wefaq Khalil Abdul Jalil mengatakan kepada kantor berita AP bahwa Malinowski bertemu dengan kelompok Syiah pada hari Minggu malam dan dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan bersama dengan mereka dan kelompok-kelompok oposisi lainnya pada Selasa. [ded412/Aljazeera]

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.