JAKARTA(Jurnalislam.com)— Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief meminta pengelola untuk mengoptimalkan pemanfaatan asrama haji sepanjang tahun.
Selama ini, kata Hilman, asrama haji hanya dimanfaatkan selama tiga bulan saja, selama musim penyelenggaraan berlangsung. Sedang pada sembilan bulan setelahnya, asrama haji tidak banyak dioptimalkan.
“Ke depan asrama haji harus menjadi tempat yang menyenangkan dan diminati masyarakat, bukan suatu tempat tidak digunakan setalah musim haji,” kata Hilman saat membuka kegiatan Review Usulan Revitalisasi dan Pengembangan Asrama Haji Tahun 2022 di Depok. Rabu (27/10/2021).
“Kita juga berharap PPIU dapat memanfaatkan asrama haji. Test case nya di Asrama Haji Pondok Gede, jika umrah dibuka nanti untuk jemaah Indonesia,” sambungya.
Hilman menilai perlu ada roadmap perencanaan, antara lain terkait mutu layanan dan standar pelayanan minimal (SPM). Perlu juga dibuat asrama haji percontohan yang mengembangkan nilai-nilai enterpreunership.
Agar diminati masyarakat, Hilman minta asrama haji melakukan perubahan paradigma dalam manajemen pelayanan. Para pengelola bisa belajar tentang manajemen hotel atau mengikuti pelatihan terkait service excellent.
“Ini bisa diadopsi dari manajemen hotel agar menjadi pelayanan prima di asrama haji kedepannya. Lakukan kerjasama dengan tidak menyalahi aturan-aturan,” kata Hilman.
“Pemanfaatan asrama haji juga perlu dibranding dengan baik, jika perlu bekerja sama dengan konsultan bisnis,” sambungnya.
Turut hadir, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab, Kasubdit Asrama Haji Haryanto, perwakilan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Provinsi, serta Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji.