Arab Tuduh Qatar Danai Lembaga Teroris, Erdogan: Tidak Mungkin, Saya Kenal Yayasan Itu!

Arab Tuduh Qatar Danai Lembaga Teroris, Erdogan: Tidak Mungkin, Saya Kenal Yayasan Itu!

ISTANBUL (Jurnalislam.com) – Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Jumat (9/6/2017) bahwa Turki akan berdiri di belakang Qatar di tengah perselisihan diplomatik yang melanda negara Teluk tersebut.

“Kami tidak akan meninggalkan saudara Qatar kami,” kata Erdogan kepada anggota Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa di sebuah acara buka puasa di Istanbul, lansir Anadolu Agency.

Berbicara tentang sebuah daftar yang diterbitkan pada hari Kamis yang mengklaim bahwa beberapa yayasan amal yang didukung oleh Qatar memiliki hubungan teroris, Erdogan mengatakan: “Tidak mungkin. Saya mengenal yayasan tersebut.”

Kamis malam, sebuah pernyataan bersama oleh Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan UAE Menuduh 59 individu dan 12 organisasi amal di Qatar “terkait dengan teror”, media setempat melaporkan.

Ketua Majelis Ulama Internasional Muslim, Yousef al-Qaradawi, dan Abdullah bin Khalid, mantan menteri dalam negeri Qatar termasuk dalam daftar tersebut.

Qatar pada hari Jumat membalas dalam sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri dengan menggambarkan tuduhan tersebut sebagai “tidak berdasar” dan “fitnah”.

Erdogan mengatakan bahwa dia tidak pernah menyaksikan Doha mendukung terorisme, menambahkan Turki “akan terus memberikan segala jenis dukungan kepada Qatar”.

Pada hari Rabu, parlemen Turki meratifikasi dua kesepakatan untuk mengerahkan pasukan ke Qatar dan melatih angkatan bersenjata negara Teluk tersebut.

Kesepakatan untuk menyebarkan pasukan Turki di Qatar, yang bertujuan untuk memperbaiki tentara Qatar dan meningkatkan kerja sama militer, ditandatangani pada bulan April 2016 di Doha.

Presiden Turki juga meminta Arab Saudi untuk menghapus semua sanksi terhadap Qatar dan membuka perundingan diplomatik.

Sementara itu, sebuah pernyataan di hari Jumat dari kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan bahwa blok Eropa tersebut meminta semua pihak untuk “menghindari eskalasi lebih lanjut dan ikut terlibat dalam dialog politik”.

Berbicara sebelumnya di Washington, Sekretaris Negara AS Rex Tillerson mendesak Arab Saudi dan sekutu Arabnya untuk mengurangi blokade mereka di Qatar sambil meminta Doha berbuat lebih banyak untuk mengakhiri dukungannya terhadap kelompok-kelompok teror.

Pada hari Senin, lima negara Arab – Arab Saudi, Mesir, UAE, Bahrain dan Yaman – memutuskan hubungan dengan Qatar, menuduh Doha mendukung terorisme.

Eskalasi tersebut terjadi dua pekan setelah situs resmi kantor berita resmi Qatar diduga diretas oleh orang-orang tak dikenal yang dilaporkan menerbitkan pernyataan yang dikaitkan dengan emir negara tersebut, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani.

Insiden tersebut memicu perselisihan diplomatik antara Qatar dan tetangganya.

Bagikan