Aparat Tidak Mendengar Kapolri Bukti Tidak Adanya Kordinasi Kapolri dengan Kapolda

Aparat Tidak Mendengar Kapolri Bukti Tidak Adanya Kordinasi Kapolri dengan Kapolda

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Desmond J Mahesa mengatakan, perintah Kapolri agar pasukan menghentikan penembakan gas air mata tidak diindahkan aparat di lapangan. Sebab, aparat dinilai tersulut arahan Kapolda Metro agar menembak gas air mata saat itu juga.

“Suara Kapolri tidak didengar. Ini membuktikan tidak ada koordinasi Kapolri dengan Kapolda,” ujar Desmond dikutip dari eramuslim, Senin (7/11/2016).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada kerusuhan aparat dengan massa Jumat petang lalu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian datang, lalu lewat pengeras suara memerintahkan polisi untuk tidak menembakkan gas air mata.

“Saya Kapolri, jenderal, saya minta kepada seluruh anggota Polri jangan tembakkan air mata,” kata Tito kepada pasukannya melalui pengeras suara dari mobil komando.

Tito yang datang bersama Panglima TNI Jenderal Nurmantyo meminta seluruh pasukannya kembali dan menenangkan suasana.

video-ekslusif-detik-detik-menjelang-bentrokan-massa-dan-aparat-pada-aksi-4-november

“Kita semua bersaudara. Semua bersaudara. Kita semua memiliki keluarga di rumah masing-masing. Saya minta anggota Polri agar hentikan tembakan gas air mata,” tegas Tito.

Namun demikian, aparat pada aksi bela Islam itu seolah tidak mendengar dan tetap melancarkan serangan gas air mata dengan ganas, tidak pandang bulu menyerang massa hingga ulama dan tokoh yang berusaha meredam amarah massa.

Bagikan