Al Qaeda di Maghreb Islam: Syeikh Mokhtar Belmokhtar Masih “Hidup dan Sehat”

Al Qaeda di Maghreb Islam: Syeikh Mokhtar Belmokhtar Masih “Hidup dan Sehat”

LIBYA (Jurnalislam.com)Al Qaeda Maghreb Islam (AQIM), cabang resmi al Qaeda, dalam sebuah pernyataannya di Twitter yang mengatakan bahwa Syiekh Mokhtar Belmokhtar, seorang mujahid veteran, masih “hidup dan sehat.” Dalam pesannya AQIM menyebut Syeikh Belmokhtar sebagai Khaled Abou El Abbas, sebuah nama yang telah lama dia gunakan.

AQIM mengatakan media telah berbohong tentang kematian Syeikh Belmokhtar dalam rangka membenarkan serangan udara Amerika terhadap rakyat suku (warga sipil) Libya yang “tidak bersalah”. Oleh karena itu pernyataan AQIM ini juga sebagai upaya untuk menggambarkan pemboman Amerika bukan hanya para menargetkan jihadis namun juga mengarah ke rakyat Libya.

Pada tanggal 16 Juni, AQIM mengeluarkan pernyataan pertama mengenai serangan udara. Menurut terjemahan oleh SITE Intelligence Group, AQIM mengatakan bahwa “kelompok elit dari kalangan anak-anak yang tulus dari Libya dan ksatria gemilang” telah Syahid. Namun, tidak ada yang menyebutkan Syeikh Belmokhtar.

Para pejabat AS mengatakan bahwa Belmokhtar ditargetkan dalam serangan bom akhir pekan lalu (13-14 Juni), tetapi mereka tidak yakin apakah ia telah binasa. Sejak itu terdapat ketidakpastian tentang keadaam Syeikh Belmokhtar.

Syeikh Belmokhtar memerintahkan serangan di fasilitas gas alam In Amenas di Aljazair. Belmokhtar mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut atas nama al Qaeda.

Pada bulan Agustus tahun 2013, Syeikh Belmokhtar membawa kelompoknya, al Mulathamun Battalion, bergabung dengan Gerakan untuk Persatuan dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO). Bersama-sama, mereka membentuk al Murabitoon Brigade.

Seorang senior MUJAO bernama Adnan Abu Walid al Sahrawi baru-baru ini berpisah dengan Syeikh Belmokhtar dan berjanji setia kepada Abu Bakar al Baghdadi, yang memimpin Islamic State (IS). Meskipun al Sahrawi mengaku berbicara atas nama seluruh organisasi Al Murabitoon, ternyata ia hanya mewakili faksi sempalan saja.

Al Murabitoon merilis pernyataan sendiri yang menyangkal kematian Syeikh Belmokhtar sebelumnya hari ini. “Kami mengumumkan kepada saudara-saudara mujahidin kami di seluruh dunia bahwa berita kematian komandan Khaled Abou El Abbas dalam serangan udara Amerika adalah palsu,” pernyataan kelompok itu berbunyi, menurut Reuters.

Pernyataan ini pertama kali diterbitkan oleh Al Akhbar, sebuah kantor berita Mauritania yang secara teratur menerima pesan yang sama dari Al Murabitoon.

Reuters mencatat bahwa pernyataan itu tidak bisa secara independen memverifikasi keaslian pernyataan Al Murabitoon, tapi Al Akhbar telah menjadi saluran yang dapat diandalkan di masa lalu.

Awal pekan ini, Anshar al Syariah Libya memposting pesan yang menyiratkan bahwa Syeikh Belmokhtar masih hidup. SITE Intelligence Group menerjemahkan pernyataan Anshar al Syariah ini.

Beberapa anggota Anshar al Syariah gugur dalam pemboman yang menargetkan Syeikh Belmokhtar di Ajdabiya, Libya. Dan Anshar al Syariah mendaftar tujuh “syuhada,” tidak termasuk Syeikh Belmokhtar.

Menurut terjemahan SITE ini, sayap media Anshar al Sharia membantah “pembunuhan karakter [tokoh] selain yang yang kami sebutkan di antara anak-anak negeri ini pada awal pernyataan.” Serupa dengan pernyataan AQIM ini, Anshar al Syariah menuduh AS dan sekutunya berusaha mengalihkan perhatian dari “kejahatan keji mereka terhadap orang-orang Muslim … kami, dan untuk mencari pembenaran bagi pemboman berbahaya ini.”

Kelompok jihad lain, Dewan Syura Ajdabiya (ASC), juga telah merilis sebuah pernyataan mengenai pemboman tersebut. ASC juga mencantumkan para “syuhada,” tetapi tidak mengatakan apa-apa tentang Syeikh Belmokhtar.

Oleh karena itu, para jihadis kini merilis lima laporan mengenai serangan udara. Dua dari mereka menolak secara eksplisit kematian Belmokhtar, sedangkan tiga lainnya menyiratkan bahwa ia masih hidup.

Beberapa laporan pers dari Libya menyatakan bahwa Syeikh Belmokhtar menghadiri pertemuan yang diadakan di sebuah peternakan milik Al Sadi al Nawfali al Maghrebi, yang merupakan juru bicara ASC.

ASC merupakan aliansi kelompok jihad yang mencakup Anshar al Syariah. Memang, para anggota Anshar al Syariah yang gugur dalam pemboman kemungkinan beroperasi di bawah bendera ASC.

Koalisi ASC mirip dengan Mujahidin Shura Council (MSC) di Derna dan Dewan Syura Revolusioner Benghazi (BRSC). Yang terakhir ini dipimpin oleh cabang Anshar al Syariah di Benghazi.

Terlepas dari apakah Syeikh Belmokhtar menghadiri pertemuan tersebut, dan lolos dari serangan Drone AS, atau sama tidak hadir dalam pertemuan itu, terdapat alasan-alasan yang baik bagi pejabat intelijen untuk menduga bahwa ia bekerja dengan Anshar al Syariah.

Pada bulan November 2014, PBB menunjuk Anshar al Syariah Benghazi sebagai organisasi jihadis, mengakui hubungannya dengan AQIM dan al Murabitoon Brigade dalam proses.

PBB menemukan bahwa “setidaknya 12 dari 28 orang yang terlibat dalam serangan In Amenas,” yang diatur oleh Syeikh Belmokhtar, “dilatih selama musim panas 2012 dikamp yang dijalankan oleh” Anshar al Syariah di Benghazi.

AQIM telah mendukung serangan istisyhad Anshar al Syariah, sementara Ansar al Syariah mendukungnya dengan memberikan “pelatihan dan dukungan logistik untuk AQIM.”

Anshar al Syariah pertama kali mendapat perhatian dari internasional menyusul serangan 11 ​​September 2012 terhadap Misi AS dan Annex di Benghazi. Hubungan antara faksi jihad tersebut dengan Syeikh Belmokhtar ditemukan dalam penyelidikan terhadap penyerbuan yang mengakibatkan empat orang Amerika tewas tersebut.

Anggota Anshar al Syariah setelah itu menyebut Syeikh Belmokhtar memberikan ucapan selamat pada keberhasilan operasi.

Bagikan