YERUSALEM (Jurnalislam.com) – Sedikitnya seorang warga Palestina terbunuh dan ratusan lainnya terluka saat aksi protes Day of Rage (Hari Kemarahan), Jumat (8/12/2017) berlanjut di Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza menentang keputusan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Seorang pria Palestina berusia 30 tahun tewas akibat tembakan Israel saat melakukan demonstrasi di Gaza pada hari Jumat, kantor berita Palestina WAFA melaporkan, mengutip kementerian kesehatan Palestina, lansir Aljazeera.
Pemimpin Hamas: Keputusan AS adalah Deklarasi Perang
Menurut WAFA, kementerian kesehatan mencabut pernyataan sebelumnya bahwa seorang pria lainnya juga terbunuh.
Bulan Sabit Merah (The Red Crescent) juga mengatakan pada hari Jumat bahwa sejauh ini, mereka telah menemukan sedikitnya 767 korban luka di Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.
Di dalam dan di sekitar Kota Tua Yerusalem, aksi dimulai setelah sholat Jumat.
Berbicara di depan Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur yang diduduki, Harry Fawcett dari Al Jazeera mengatakan bahwa aksi tersebut sebagian besar bersifat damai.
“Situasi di Yerusalem Timur yang diduduki Israel relatif tenang dalam dua hari terakhir sejak pengumuman Trump ini,” katanya.
“Emosi sangat tinggi di sini, dan tidak butuh banyak hal untuk melepaskannya,” tambahnya.
“Protes sebagian besar berlangsung berisik dan keras dan kadang-kadang bendera dan spanduk Palestina dibentangkan kembali membuat pasukan keamanan Israel bergerak masuk dan memisahkan beberapa dari mereka yang ingin mereka targetkan.”
Pasukan zionis Yahudi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah para aksi protes di kota-kota Tepi Barat Hebron dan Bethlehem yang diduduki, dengan sedikitnya satu kasus amunisi hidup dilaporkan, kata layanan medis Palestina.
Jumat adalah hari ketiga unjuk rasa di wilayah yang dijajah Israel.