Aksi Bom di Solo Tak Bisa Dibenarkan, JAS Imbau Umat Tetap Tenang

Aksi Bom di Solo Tak Bisa Dibenarkan, JAS Imbau Umat Tetap Tenang
Juru Bicara Jamaah Ansharusy Syariah, Abdul Rachim Ba'asyir
Juru Bicara Jamaah Ansharusy Syariah, Abdul Rachim Ba’asyir

SOLO (Jurnalislam.com) – Menanggapi peristiwa bom di Mapolresta Solo pagi tadi, Selasa (5/7/2016), Juru bicara Jamaah Ansharusy Syariah (JAS), Ustadz Abdul Rachim Ba’asyir mengatakan, peristiwa itu tidak bias dibenarkan.

“Atas dasar apapun, peristiwa itu tidak bisa dibenarkan dari sisi syar’i demikian juga waqi’i. Sulit dibantah memang tindakan institusi Polri banyak menyudutkan umat Islam, terutama terkait isu terorisme. Namun, apakah itu berarti asal polisi bisa dijadikan target balas dendam?” ujar putra bungsu Ustadz Abu Bakar Ba’asyir itu kepada Jurnalislam, siang ini.

Pria yang karib disapa ustadz Iim itu juga menyayangkan peristiwa peledakan itu, karena lebih banyak menimbulkan mudharat bagi umat Islam. “Setidaknya ada dua hal. Pertama, ketenangan ibadah Ramadhan dan persiapan Idul Fitri jadi terusik. Kita menjadi resah dan bingung ini kelakuan siapa dan apa motifnya,” paparnya.

Kedua, sambungnya, seperti aksi-aksi sebelumnya, peristiwa tersebut pasti akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menggolkan revisi UU Terorisme yang hari ini sedang digodok DPR.

“Draft revisi UU terorisme itu jelas sangat merugikan kegiatan dakwah dan pengajaran agama Islam,” katanya.

Selain itu ustadz Iim mengimbau untuk tetap tenang namun tetap waspada akan adanya agenda terselubung di balik peristiwa tersebut. Ia juga meminta umat Islam untuk tetap bijak dalam menerima informasi.

“Kita himbau agar ummat Islam tetap tenang dan tak perlu terbawa arus informasi yang meresahkan, sambutlah hari raya dengan hikmat dan penuh syukur. Sambung silaturrahmi dengan keluarga dan saudara,” pungkasnya.

Reporter: Riyanto | Editor: Ally Muhammad Abduh

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.