411 Warga Palestina Tewas Sejak Gencatan Senjata, Gaza Tuduh Israel Lakukan 875 Pelanggaran

411 Warga Palestina Tewas Sejak Gencatan Senjata, Gaza Tuduh Israel Lakukan 875 Pelanggaran

GAZA (jurnalislam.com)โ€“ Kantor Media Pemerintah Gaza mengungkapkan bahwa setidaknya 411 warga Palestina tewas dan 1.112 lainnya terluka akibat serangan Israel sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober lalu.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Senin (22/12/2025), kantor tersebut menyatakan telah mendokumentasikan 875 pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap perjanjian gencatan senjata.

Pelanggaran tersebut mencakup 265 kasus penembakan langsung terhadap warga sipil, 49 serangan militer ke kawasan permukiman, 421 serangan artileri, serta 150 insiden penghancuran rumah.

๐—•๐—ฎ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ฎ๐—ป ๐—ž๐—ฒ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ถ๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐——๐—ถ๐—ต๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ถ

Kantor Media Gaza juga menuduh Israel gagal memenuhi kewajiban kemanusiaannya sebagaimana diatur dalam kesepakatan gencatan senjata. Dari total 42.800 truk bantuan yang disepakati, hanya 17.819 truk yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza.

Angka tersebut setara dengan rata-rata 244 truk per hari, jauh di bawah ketentuan 600 truk per hari, atau hanya sekitar 41 persen tingkat kepatuhan Israel terhadap perjanjian.

Situasi lebih buruk terjadi pada pasokan bahan bakar. Dari 3.650 truk bahan bakar yang seharusnya masuk selama masa gencatan senjata, Israel hanya mengizinkan 394 truk, atau rata-rata lima truk per hari, dibandingkan dengan 50 truk per hari yang disepakati.

โ€œIni berarti pendudukan hanya mematuhi 10 persen dari komitmen pasokan bahan bakar,โ€ tegas kantor tersebut.

Akibat pembatasan ini, berbagai layanan vital di Gaza, termasuk rumah sakit, toko roti, serta fasilitas air dan sanitasi, dilaporkan hampir sepenuhnya lumpuh, memperparah penderitaan warga sipil.

๐—ž๐—ฟ๐—ถ๐˜€๐—ถ๐˜€ ๐—ž๐—ฒ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ถ๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐˜‚๐—ฟ๐˜‚๐—ธ

Kantor Media Gaza memperingatkan bahwa wilayah tersebut kini menghadapi krisis kemanusiaan yang mendalam dan belum pernah terjadi sebelumnya. Israel disebut terus menolak membuka perbatasan dan menghalangi masuknya tenda, rumah mobil, karavan, serta bahan-bahan tempat tinggal lainnya.

Pembatasan tersebut dinilai sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata dan hukum humaniter internasional.

Menurut pernyataan itu, kebijakan Israel yang disebut โ€œsewenang-wenangโ€ telah menyebabkan runtuhnya 46 bangunan yang sebelumnya rusak, setelah diterjang badai musim dingin baru-baru ini. Insiden tersebut mengakibatkan 15 warga Palestina tewas.

Kantor Media Pemerintah Gaza mendesak para mediator internasional dan komunitas dunia untuk menjamin masuknya bantuan kemanusiaan dan bahan bakar secara segera dan aman, serta mengizinkan masuknya bahan-bahan tempat tinggal sesuai kesepakatan.

Langkah-langkah tersebut dinilai sangat mendesak untuk mencegah bencana kemanusiaan yang semakin parah di Jalur Gaza. (Bahry)

Sumber: TRT

Bagikan