TUBAS (jurnalislam.com)– Tentara Israel telah mundur dari seluruh wilayah Kegubernuran Tubas di Tepi Barat utara yang diduduki, setelah melancarkan serangan brutal sejak Rabu (26/11). Penarikan pasukan tersebut menyisakan puluhan warga Palestina terluka, ratusan ditahan, serta kerusakan infrastruktur yang meluas.
Gubernur Tubas, Ahmed Al-Asaad, mengonfirmasi kepada Anadolu Agency pada Sabtu (29/11) bahwa pasukan Israel telah meninggalkan kota Tubas, desa-desa sekitarnya, serta kamp pengungsi Al Fara’a.
“Pasukan pendudukan telah mundur dari seluruh wilayah kegubernuran dan mengevakuasi rumah-rumah yang mereka ubah menjadi barak militer. Proses penaksiran kerugian sedang berlangsung,” ujarnya.
Menurut Al-Asaad, kerusakan terjadi di berbagai titik, termasuk pintu masuk kota dan desa di Tubas serta kamp Al Fara’a. Di kota Tammoun, tentara Israel menghancurkan jalan dan jaringan air utama.
Selama agresi tersebut, pasukan Israel menyerbu sekitar 350 rumah warga Palestina dan merusak isinya.
Sejak serangan dimulai, lebih dari 200 warga Palestina ditahan, dengan sekitar 70 orang masih berada dalam penahanan. Selain itu, lebih dari 150 warga Palestina terluka, sebagian besar akibat pemukulan oleh tentara Israel.
𝗦𝗲𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗠𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗕𝗲𝗿𝗹𝗮𝗻𝗷𝘂𝘁 𝗱𝗶 𝗪𝗶𝗹𝗮𝘆𝗮𝗵 𝗟𝗮𝗶𝗻
Meskipun menarik pasukan dari Tubas, militer Israel mengumumkan akan melanjutkan operasi ofensif di Tepi Barat utara, termasuk rencana penghancuran bangunan di Jenin dengan dalih “kebutuhan operasional”.
Serangan Israel di Tepi Barat meningkat drastis sejak pecahnya agresi terhadap Gaza pada Oktober 2023. Hingga kini, lebih dari 1.085 warga Palestina gugur, 10.700 terluka, dan 20.500 ditahan oleh tentara dan pemukim ilegal di wilayah tersebut.
Pada Juli lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal dan menyerukan evakuasi seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (Bahry)
Sumber: TRT