GAZA (jurnalislam.com)– Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan sedikitnya 21 warga Palestina gugur dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangkaian serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (22/11/2025). Serangan tersebut kembali menguji rapuhnya gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Juru Bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Bassal, mengatakan kepada AFP bahwa 21 korban jiwa tersebut berasal dari lima serangan udara terpisah yang dilakukan Israel pada malam hari.
“Ini merupakan pelanggaran nyata terhadap gencatan senjata di Gaza,” ujarnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, otoritas kesehatan setempat juga melaporkan serangan udara yang menewaskan sedikitnya sembilan warga dan melukai beberapa lainnya.
𝗦𝗲𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗧𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗠𝗼𝗯𝗶𝗹 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗿𝗺𝘂𝗸𝗶𝗺𝗮𝗻
Saksi mata menyebutkan serangan pertama mengenai sebuah mobil di kawasan padat penduduk Rimal, menyebabkan kendaraan tersebut terbakar hebat. Belum dapat dipastikan apakah para korban merupakan penumpang mobil atau pejalan kaki yang berada di lokasi.
Tak lama kemudian, angkatan udara Israel melancarkan dua serangan tambahan yang menyasar sebuah rumah di Deir Al-Balah dan satu rumah di Kamp Nuseirat, wilayah Gaza tengah. Sedikitnya empat warga gugur dalam serangan ini.
𝗞𝗹𝗮𝗶𝗺 𝗜𝘀𝗿𝗮𝗲𝗹 𝗱𝗮𝗻 𝗥𝗲𝘀𝗽𝗼𝗻𝘀 𝗛𝗮𝗺𝗮𝘀
Militer Israel mengklaim bahwa serangan mereka merupakan respons atas aksi seorang pria bersenjata yang disebut menyeberang ke wilayah yang mereka kuasai melalui “jalur kemanusiaan”. Israel menyebut tindakan itu sebagai “pelanggaran terang-terangan perjanjian gencatan senjata”.
Namun seorang pejabat Hamas di Gaza menolak tuduhan tersebut.
“Ini tuduhan tidak berdasar dan hanya dijadikan alasan untuk melakukan pembunuhan,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Hamas tetap berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata.
Kedua pihak terus saling menuduh melanggar kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak lebih dari enam minggu lalu.
Gencatan senjata yang disepakati pada 10 Oktober 2025 telah meredakan pertempuran besar, memungkinkan ratusan ribu warga kembali ke reruntuhan Gaza. Israel juga menarik sebagian pasukannya dari sejumlah kota dan aliran bantuan dikabarkan meningkat.
Kendati demikian, kekerasan tidak benar-benar berhenti. Otoritas kesehatan Palestina mencatat bahwa pasukan Israel telah menewaskan 316 warga Palestina sejak gencatan senjata berjalan. Israel mengklaim tiga tentaranya tewas dalam periode yang sama dan mengeksekusi sejumlah operasi terhadap pejuang Palestina.
Sejak perang dua tahun terakhir, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 69.700 warga Gaza, mayoritas adalah warga sipil, menurut pejabat kesehatan setempat.
Dalam ketentuan gencatan senjata, Hamas setuju membebaskan seluruh 20 sandera yang masih hidup di Gaza sebagai imbalan atas hampir 2.000 tahanan Palestina serta tahanan perang yang ditahan Israel.
Hamas juga sepakat menyerahkan 28 jenazah sandera yang tewas, ditukar dengan 360 jenazah pejuang Palestina. Hingga kini, jenazah 25 sandera telah diserahkan kepada Israel, sementara Israel telah mengembalikan 330 jenazah warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. (Bahry)
Sumber: TNA