Butuh 30 Tahun untuk Bersihkan Gaza dari Bom Israel yang Belum Meledak

Butuh 30 Tahun untuk Bersihkan Gaza dari Bom Israel yang Belum Meledak

GAZA (jurnalislam.com)– Membersihkan seluruh wilayah Gaza dari persenjataan yang belum meledak diperkirakan akan memakan waktu antara 20 hingga 30 tahun, menurut seorang pejabat dari lembaga bantuan Humanity & Inclusion. Ia menggambarkan wilayah Gaza sebagai “ladang ranjau yang mengerikan dan belum dipetakan.”

Lebih dari 53 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat sisa-sisa mematikan dari perang Israel–Hamas selama dua tahun terakhir, yang baru berhenti awal bulan ini setelah diberlakukannya gencatan senjata. Data ini bersumber dari basis data yang dipimpin PBB, namun disebut kelompok-kelompok bantuan sebagai perkiraan yang masih sangat rendah.

“Jika berbicara tentang pembersihan penuh, hal itu tidak akan pernah benar-benar selesai karena banyak yang berada di bawah tanah. Kita akan terus menemukannya selama beberapa generasi mendatang,” kata Nick Orr, pakar penjinak bahan peledak dari Humanity & Inclusion, seperti dikutip pada Kamis (23/10).

Orr membandingkan kondisi Gaza dengan kota-kota di Inggris setelah Perang Dunia II.

“Pembersihan di permukaan masih memungkinkan, tapi akan membutuhkan waktu satu generasi — mungkin 20 hingga 30 tahun. Itu hanyalah langkah kecil untuk menyelesaikan masalah yang sangat besar,” ujarnya.

Orr, yang beberapa kali mengunjungi Gaza selama konflik, merupakan bagian dari tim beranggotakan tujuh orang dari organisasinya yang akan mulai mengidentifikasi sisa-sisa perang di lokasi-lokasi vital seperti rumah sakit dan toko roti pada pekan depan.

Namun hingga kini, kelompok-kelompok bantuan seperti Humanity & Inclusion belum memperoleh izin penuh dari Israel untuk memindahkan atau memusnahkan persenjataan yang belum meledak, serta belum diizinkan mengimpor perlengkapan penting untuk operasi tersebut.

Badan COGAT, otoritas di bawah Kementerian Pertahanan Israel yang mengawasi bantuan untuk Gaza, tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar. COGAT diketahui kerap memblokir barang-barang yang dianggap memiliki “kegunaan ganda”, yakni dapat digunakan untuk keperluan sipil maupun militer, agar tidak masuk ke Gaza.

Orr menambahkan bahwa pihaknya sedang mengajukan izin untuk mengimpor peralatan khusus yang memungkinkan bom dimusnahkan dengan cara dibakar, bukan diledakkan, guna menenangkan kekhawatiran Israel bahwa bahan peledak tersebut dapat digunakan kembali oleh kelompok perlawanan Palestina. (Bahry)

Sumber: TOI

Bagikan