Penyakit Menular Seksual Meningkat Tajam, Banyak Ditemukan pada Remaja

Penyakit Menular Seksual Meningkat Tajam, Banyak Ditemukan pada Remaja

JAKARTA (jurnalislam.com)– Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) di Indonesia mengalami lonjakan tajam dalam tiga tahun terakhir. Yang lebih mengkhawatirkan, banyak kasus kini ditemukan pada kelompok usia remaja.

Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan pada 2023 terdapat 23.347 kasus sifilis, mayoritas berupa sifilis dini (19.904 kasus). Dari jumlah tersebut, 77 kasus merupakan sifilis kongenital, yakni penularan dari ibu kepada bayi. Kasus gonore juga tercatat tinggi, mencapai 10.506 laporan, dengan jumlah terbanyak berasal dari DKI Jakarta.

“IMS bukan hanya masalah pribadi, tetapi masalah kesehatan masyarakat. IMS membuka jalan bagi penularan HIV, dan paling banyak terjadi pada usia produktif 25–49 tahun. Kini kasusnya juga mulai naik pada remaja 15–19 tahun,” ujar dr. Ina Agustina, perwakilan Kementerian Kesehatan. (20/6/2025)

Sementara itu, ahli penyakit kulit dan kelamin FKUI-RSCM, dr. Hanny Nilasari, menekankan bahwa IMS sering kali tidak bergejala, terutama pada perempuan, sehingga banyak kasus terlambat ditangani. Jika dibiarkan, IMS dapat menimbulkan komplikasi serius seperti radang panggul, infertilitas, hingga kematian bayi saat lahir.

“Tren IMS terus meningkat, dan usia penderita makin muda. Banyak kasus IMS maupun kehamilan tidak diinginkan terjadi pada remaja, dan ini mendorong tingginya angka aborsi,” jelasnya.

Kemenkes menegaskan pentingnya langkah pencegahan melalui pendekatan ABCDE:
– Abstinence (tidak berzina sebelum menikah),
– Be faithful (setia pada pasangan halal),
– Condom (bagi kelompok berisiko),
– Drugs (hindari narkoba),
– Education (edukasi kesehatan).

Sumber: Kemenkes.co.id

Bagikan