NEW YORK (jurnalislam.com)– Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan dampak menghancurkan bagi warga sipil Gaza seiring pasukan Israel meningkatkan serangan udara di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengutip laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), menyebut bahwa Israel menggencarkan serangan selama 24 jam terakhir.
“Rata-rata, ini berarti serangan udara setiap delapan atau sembilan menit,” katanya kepada wartawan, Jumat (26/9/2025).
Dujarric mengungkapkan, pada Kamis (24/9) saja, sekitar 16.500 warga mengungsi dari Gaza Utara menuju selatan. Tim PBB tetap siaga di sepanjang rute pengungsian untuk memberi pertolongan psikososial, merujuk orang ke layanan khusus, serta mengedukasi warga mengenai bahaya persenjataan yang belum meledak.
Meski demikian, ratusan ribu orang masih bertahan di Kota Gaza di tengah situasi tidak aman. Mereka sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan, sementara banyak layanan penting terpaksa ditutup atau direlokasi.
Terkait blokade Israel, Dujarric menyebut bahwa pada hari yang sama, dari 15 pergerakan bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan dengan otoritas Israel, hanya tujuh yang difasilitasi sepenuhnya. OCHA menegaskan pihaknya terus mendesak Israel agar membuka akses tanpa hambatan bagi bantuan ke dan melintasi Jalur Gaza.
Sementara di Tepi Barat, lebih dari 3.000 warga Palestina separuhnya anak-anak telah mengungsi akibat serangan pemukim ilegal Israel dan pembatasan akses sejak Oktober 2023.
Sejak awal agresi Oktober 2023, lebih dari 65.400 warga Palestina syahid akibat serangan Israel di Gaza, menurut data Kementerian Kesehatan setempat. Angka itu, kata PBB, dianggap dapat diandalkan. (Bahry)
Sumber: TRT