Israel Percepat Pengeboman Gaza, Dunia Kecam Rencana Netanyahu Bentuk “Israel Raya”

Israel Percepat Pengeboman Gaza, Dunia Kecam Rencana Netanyahu Bentuk “Israel Raya”

GAZA (jurnalislam.com)– Pasukan Israel mempercepat serangan udara di Kota Gaza setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam beberapa pekan terakhir mengumumkan rencana dimulainya pendudukan di wilayah tersebut.

Serangan masif itu memaksa ribuan warga yang sebelumnya telah berulang kali mengungsi kini terjebak tanpa jalan keluar. Laporan menyebutkan pengeboman berlangsung begitu intens hingga tidak ada jalur aman untuk melarikan diri.

Koresponden Al Jazeera di lapangan melaporkan bahwa lingkungan Zeitoun “sedang dihapus dari peta” akibat gempuran tanpa henti Israel. Warga di kawasan itu juga tidak berani meninggalkan rumah karena khawatir menjadi sasaran.

Pada Sabtu pagi (16/8/2025), sedikitnya dua warga Palestina tewas akibat serangan Israel yang menyasar antrean warga di pusat distribusi bantuan dekat Rafah. Sehari sebelumnya, sedikitnya 16 orang juga tewas di dekat lokasi distribusi bantuan yang dikelola Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Israel dan Amerika Serikat.

Sejak fajar Sabtu, delapan warga Palestina dilaporkan tewas di Gaza tengah dan selatan, termasuk empat anak-anak di kamp pengungsi Bureij. Sementara itu, Kantor HAM PBB menyebut sejak akhir Mei saat GHF mulai beroperasi sedikitnya 1.760 warga Palestina meninggal saat menunggu bantuan.

Tragedi juga terjadi di laut, seorang nelayan tewas dan seorang lainnya terluka akibat tembakan Israel ketika mereka berusaha mencari makanan di tengah kelaparan berkepanjangan. Pada Jumat (15/8), satu anak Gaza kembali meninggal akibat malnutrisi, sehingga total korban kelaparan mencapai 240 jiwa, termasuk 107 anak-anak.

Kecaman internasional terus menguat. Sebanyak 31 negara Arab dan Islam, Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), serta Dewan Kerja Sama Teluk menilai rencana Netanyahu membentuk “Israel Raya” sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

Konsep “Israel Raya” dipahami mencakup wilayah Tepi Barat, Gaza, Dataran Tinggi Golan di Suriah, bahkan sebagian Semenanjung Sinai di Mesir dan Yordania.

Selain itu, 10 penerima Hadiah Nobel juga mengirimkan surat terbuka kepada Netanyahu. Mereka mendesak Israel menghentikan rencana pendudukan Gaza dan membuka akses bantuan kemanusiaan. Di antara penandatangan surat itu terdapat ekonom terkemuka Edmund S. Phelps, Christopher A. Pissarides, dan Joseph E. Stiglitz. Mereka menyoroti kelaparan paksa di Gaza serta data PBB yang mencatat lonjakan harga pangan di wilayah tersebut.

Sementara itu, media Israel melaporkan para mediator tengah mengintensifkan upaya untuk mencapai kesepakatan di Kairo. Namun, sumber diplomatik Israel menyebut pemerintah tidak menaruh harapan besar terhadap proses tersebut. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan