Israel Serang Warga Pengungsi, 202 Orang Tewas dalam Dua Hari

Israel Serang Warga Pengungsi, 202 Orang Tewas dalam Dua Hari

GAZA (jurnalislam.com)โ€“ Sedikitnya 26 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan terbaru militer Israel di Jalur Gaza, termasuk para pencari bantuan kemanusiaan. Serangan terjadi saat warga yang kelaparan masih terus menunggu distribusi bantuan di tengah krisis pangan yang kian memburuk akibat blokade Israel.

Menurut laporan, 11 dari korban tewas merupakan penerima bantuan di pusat distribusi milik Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga yang didukung Amerika Serikat dan Israel. Serangan terhadap pusat distribusi bantuan ini dikecam oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyebut Israel telah “mempersenjatai bantuan kemanusiaan”.

Sementara itu, kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan bahwa tiga orang lainnya tewas dan beberapa terluka akibat serangan drone Israel yang menargetkan warga pengungsi di wilayah al-Mawasi, Gaza selatan. Serangan itu menghantam tenda pengungsian milik keluarga Shurrab, yang terletak di zona yang sebelumnya ditetapkan militer Israel sebagai โ€œzona amanโ€.

Dalam 48 jam terakhir, sedikitnya 202 warga Palestina tewas, termasuk empat jenazah yang ditemukan setelah serangan, serta 1.037 lainnya luka-luka akibat agresi Israel di berbagai wilayah Gaza, menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina.

Sejak awal perang pada Oktober 2023, total korban tewas akibat serangan Israel di Gaza telah mencapai 55.908 orang, dengan 131.138 lainnya terluka.

๐—ฆ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐—ต๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฝ ๐—Ÿ๐—ผ๐—ธ๐—ฎ๐˜€๐—ถ ๐——๐—ถ๐˜€๐˜๐—ฟ๐—ถ๐—ฏ๐˜‚๐˜€๐—ถ ๐—•๐—ฎ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ฎ๐—ป

Dalam beberapa hari terakhir, serangan terhadap titik-titik distribusi bantuan semakin intensif. Ribuan warga Palestina berkumpul setiap hari untuk mendapatkan jatah makanan di tengah blokade pengiriman bantuan yang sudah berlangsung dua bulan.

Pada Sabtu (21/6), tiga orang dilaporkan tewas di lokasi distribusi GHF di Khan Younis akibat tembakan pasukan Israel. Beberapa lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Seorang pengungsi Palestina, Omar al-Hobi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pergi ke titik distribusi berarti mempertaruhkan nyawa.

“Saya menyebutnya titik kematian. Tank ada di depan kami, senapan mesin di depan kami, drone di atas kami, dan penembak jitu di darat. Siapa pun yang bergerak lebih awal langsung ditembak. Ketika tank mundur, kami baru bisa berlari,” ungkapnya.

Militer Israel mengklaim bahwa serangan dilakukan untuk mengendalikan massa. Namun, para saksi dan kelompok kemanusiaan menyebut bahwa penembakan sering kali dilakukan tanpa alasan yang jelas, menyebabkan ratusan warga menjadi korban.

Palang Merah Internasional juga menyampaikan bahwa sejak bantuan GHF mulai didistribusikan akhir bulan lalu, sebagian besar pasien yang datang ke rumah sakit lapangan di Gaza mengalami luka akibat mencoba mengakses bantuan atau berada di sekitar lokasi distribusi.

Sementara itu, Otoritas Regulasi Telekomunikasi Gaza, seperti dikutip Wafa, melaporkan adanya gangguan layanan internet dan telepon rumah di beberapa wilayah, termasuk Kota Gaza dan Gaza utara. (Bahry)

Sumber: Al Jazeera

Bagikan