Hamas Tuding Netanyahu Sengaja Gagalkan Negosiasi dan Perpanjang Agresi di Gaza

Hamas Tuding Netanyahu Sengaja Gagalkan Negosiasi dan Perpanjang Agresi di Gaza

GAZA (jurnalislam.com)- Gerakan Perlawanan Islam – Hamas menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan manipulasi terhadap opini publik internasional melalui keberadaan delegasi Zionis di Doha, Qatar. Dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa (20/5), Hamas menyebut kehadiran delegasi tersebut hanyalah “pura-pura berpartisipasi” dalam proses negosiasi, padahal tidak ada kewenangan maupun niat untuk mencapai kesepakatan damai.

Menurut Hamas, sejak Sabtu lalu tidak ada perundingan nyata yang dilakukan, sementara Netanyahu terus memperpanjang masa tinggal timnya di Doha.

“Ini adalah bentuk penyesatan opini dunia. Netanyahu berupaya mencitrakan diri terlibat dalam diplomasi, padahal sebenarnya menolak solusi apa pun,” tegas pernyataan tersebut.

Hamas juga membantah klaim Netanyahu bahwa bantuan kemanusiaan telah memasuki Jalur Gaza.

“Belum satu pun truk bantuan yang benar-benar masuk ke wilayah Gaza, termasuk yang berada di persimpangan Kerem Shalom. Tak ada penerimaan resmi dari lembaga internasional mana pun,” kata Hamas.

Peningkatan serangan militer Israel yang menargetkan infrastruktur sipil, termasuk pembantaian terhadap anak-anak dan perempuan, bertepatan dengan pembebasan tahanan Edan Alexander, disebut Hamas sebagai bukti bahwa Netanyahu menolak jalur damai. Hamas menilai agresi ini menandakan komitmen Netanyahu terhadap perang total dan kehancuran, bukan penyelesaian konflik.

“Kami menganggap pemerintah pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas kegagalan perundingan,” tulis Hamas dalam siaran resminya, mengacu pada pernyataan para pejabat Israel yang secara terbuka mengungkapkan niat untuk terus menggempur Gaza dan mengusir penduduknya.

Lebih lanjut, Hamas menyoroti meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel, termasuk kecaman dari negara-negara Eropa, sebagai tanda tumbuhnya dukungan global terhadap rakyat Palestina dan penolakan terhadap kebijakan agresif Israel.

Di akhir pernyataan, Hamas menyampaikan apresiasi kepada para mediator yang terus mendorong perdamaian. Mereka juga menegaskan komitmen untuk tetap terlibat secara positif dan bertanggung jawab dalam inisiatif-inisiatif yang bertujuan menghentikan agresi, mencabut blokade, memperlancar bantuan kemanusiaan, serta memulai rekonstruksi Gaza.

Kontributor: Bahry

Bagikan