Laporan: Tentara Rusia yang Menembak Jatuh Pesawat Malaysia, MH17

Laporan: Tentara Rusia yang Menembak Jatuh Pesawat Malaysia, MH17

JURNALISLAM.COM – Situs investigasi Bellingcat telah merilis sebuah laporan pada 2014 tentang jatuhnya Malaysia Airlines Penerbangan 17. Laporan ini menjelaskan secara rinci bahwa unit Tentara Rusia dipercaya bertanggung jawab atas penghancuran pesawat sipil tersebut, dan mengidentifikasi pejabat senior Angkatan Darat yang mengetahui serangan itu, World Bulletin melansir laporan tersebut, Selasa (01/03/2016).

Malaysia Airlines Penerbangan 17 ditembak jatuh di atas Ukraina timur pada tanggal 17 Juli 2014, menewaskan seluruh penumpang dan awak kapal yang berjumlah 298. Boeing 777-200ER tersebut terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur saat ditembak peluru kendali dari darat.

Bellingcat menyimpulkan bahwa MH17 ditembak jatuh oleh Buk M1, sistem rudal surface to air jarak menengah. Buk M1 biasanya dioperasikan oleh Brigade Rudal Anti-Pesawat ke-53 Rusia, yang juga dikenal sebagai Satuan militer 32.406, yang berada di daerah tersebut pada saat jatuhnya pesawat dan dikenal sering menyebarkan sistem Buk.

Buk M1
Buk M1

Laporan itu bahkan melangkah lebih jauh, mengidentifikasi para komandan Brigade53, termasuk komandan brigade dan komandan batalion yang mungkin bertanggung jawab atas serangan itu. 14 petugas diketahui namanya termasuk Sergey Borisovich Muchkaev, komandan brigade.

Menanggapi berita bahwa kelompok separatis pro-Rusia mungkin telah menembakkan rudal, laporan itu menyatakan bahwa meskipun ada kemungkinan bahwa kelompok separatis bertanggung jawab langsung atas serangan itu, kompleksitas sistem Buk membuatnya sangat rumit jika dioperasikan oleh selain personel Angkatan Darat Rusia.

Peneliti Bellingcat adalah jurnalis warga yang menggunakan open source-unclassified dan data yang tersedia secara bebas, dalam penyelidikan mereka. “Open source” meliputi data pemerintah, laporan berita, dan berita di media sosial. Laporan ini bergantung pada berita di Rusia, bahkan foto media sosial acara pernikahan untuk mengidentifikasi personil kunci baik di Brigade 53 maupun pada tingkat yang lebih tinggi di Angkatan Darat Rusia.

Laporan pendahuluan menyimpulkan dengan catatan, “Pada akhirnya, tanggung jawab atas jatuhnya MH17 akibat senjata yang tersedia dan mungkin dioperasikan oleh militer Rusia terletak di pundak … Vladimir Putin.”

 

Sumber: Popular Mechanics, Bellingcat

Bagikan