Menteri Luar Negeri AS John Kerry Mimpi Al Qaedah Telah “DiKalahkan”

JURNALISLAM.COM – Tidak benar bahwa al Qaeda atau pemimpin puncaknya telah dinetralisir, lansir The Long War Journal, sebagaimana yang dikatakan oleh Menteri luar negeri AS bahwa  Al Qaeda telah di netralisir.

John Kerry membuat klaim tersebut sambil membahas strategi pemerintahannya atas kekurangan mereka, Kerry percaya bahwa AS dan sekutunya dapat mengalahkan Islamic State (IS) lebih cepat dari al Qaeda.

Namun analisa barat dalam situs The Long War Journal  yang di publikasi pada hari Jumat (20/11/2015) mengatakan bahwa tidak benar bahwa al Qaeda atau pemimpin puncaknya telah dinetralisir, Al Qaeda bukanlah kelompok Jihad sederhana yang dapat sepenuhnya dikalahkan hanya dengan membunuh atau menahan pemimpin kunci mereka lalu beranggapan mereka telah dikalahkan.

Mereka adalah mujahidin kuat,  paramiliter yang dibangun untuk melancarkan perang gerilya. Perlawanan gerilya adalah bagian dari al Qaeda. Dan alasan utama mengapa al Qaeda mampu menumbuhkan ancaman terhadap AS dan Sekutunya  berulang kali selama 14 tahun terakhir adalah karena Al Qaeda menggunakan pasukan gerilya yang kuat, untuk menciptakan pemimpin baru dan mengidentifikasi rekrutan untuk plot serangan terhadap Barat (AS dan Sekutunya).

Ringkasan di bawah ini menunjukkan seperti apa al Qaeda terlihat hari ini –  dan itu jauh dari "telah dinetralisir" Sebaliknya, al Qaeda dan cabang regionalnya telah berjuang membangun kekuatan di lebih banyak negara saat ini daripada sebelumnya:

Di Afghanistan, Al Qaeda masih serumpun dengan Taliban (Imarah Islam Afghanistan) dan berpartisipasi dalam kemajuan perlawanan yang dipimpin Imarah Islam Afghanistan di seluruh negeri.

Amir Al Qaeda global Syeikh Ayman al Zawahiri telah bersumpah setia (berbaiat) kepada Amir baru Taliban, Syeikh Mullah Muhammad Mansour, yang menerima sumpah kesetiaan Zawahiri di depan publik pada bulan Agustus.

Faksi faksi jihad  yang berafiliasi pada al Qaeda memainkan peran kunci dalam serangan Taliban, dengan koalisi Taliban-Al Qaeda berhasil  menduduki sekitar 40 dari 398 kabupaten Afghanistan tahun ini saja. Inilah yang menjadi  alasan Presiden Obama akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kontingen kecil pasukan Amerika di Afghanistan setelah masa jabatannya di pemerintahan.

Jenderal John F. Campbell, yang mengawasi upaya perang di Afghanistan menemukan dua fasilitas pelatihan yang besar di selatan negara itu pada bulan Oktober dan menjelaskan bahwa kamp tersebut dijalankan oleh al Qaeda di anak benua India (AQIS) dan kemungkinan merupakan jenis kamp fasilitas pelatihan terbesar yang pernah di lihat dalam perang yang telah berlangsung 14 tahun ini, dengan luas 30 mil persegi.

Pejabat AS mengatakan apa yang merupakan kamp Al Qaeda terbesar sejak tahun 2001, membuktikan Al Qaeda belum dinetralkan di Afghanistan. Bahkan, banyak pemimpin al Qaeda telah pindah ke negara itu.

AQIS, yang menjawab seruan Syeikh Ayman al Zawahiri, didirikan pada bulan September 2014 dan mengekspor perlawanan ke seluruh wilayah. AQIS telah melakukan serangan di Pakistan dan Bangladesh. Dan al Qaeda masih bekerja sama dengan banyak kelompok jihad Pakistan, yang sering melakukan operasi, terutama di bagian utara negara itu.

Di Suriah, Jabhah Nusrah, yang secara terbuka setia kepada Syeikh  Al Zawahiri, amat sangat terlibat dalam pertempuran dengan rezim Syiah Nushairiyah Assad dan sekutunya Syiah Iran dan Rusia.

Jabhah Nusrah adalah sebuah kekuatan tempur paling efektif yang mampu menghancurkan Program pelatihan dan dukungan Pentagon sebesar $ 500.000.000 hingga beberapa kali lipat tahun ini, menggagalkan pasukan bentukan AS, sehingga pemerintahan Obama membatalkannya.

Beberapa pemimpin senior al Qaeda telah berpindah ke Suriah sejak 2011 dan mereka membimbing upaya Jabhah Nusrah.

Selain itu, beberapa dari pemimpin ini bekerja untuk Khorasan Group, yang telah merencanakan serangan terhadap kekuatan Barat.

 Al Qaeda memiliki ribuan mujahidin di Suriah hari ini. Dan Jabhah Nusrah bersama dengan faksi jihad lainnya memimpin sebuah koalisi yang dikenal sebagai Jaysh al Fath (Tentara Penakluk), mengambil  banyak wilayah substansial dari rezim Bashar al Assad awal tahun ini.

Di Yaman, Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) mengoperasi perlawanan produktif dan telah mengusai banyak wilayah, khususnya di selatan negara itu. Pesawat-pesawat Drone AS telah melancarkan pemboman kebeberapa pejabat senior AQAP tahun ini, tapi itu tidak menghentikan AQAP untuk mengambil strategi dari serangan Syiah Houthi dan intervensi negara-negara Teluk untuk menyusun kekuatan baru dan mengendalikan banyak wilayah di Yaman.

Lalu di Somalia, Shabaab tetap menjadi salah satu organisasi jihad paling produktif di planet ini. Shabaab juga tidak menyembunyikan kesetiaannya untuk Syeikh Al Zawahiri. Ribuan mujahidin Shabaab memerangi pasukan Afrika secara teratur dan masih menguasai sejumlah wilayah secara signifikan.

Al Qaeda Maghreb Islam (AQIM) dan kelompok afiliasinya tetap menjadi kekuatan potensial di Afrika Utara dan Barat. Faksi-faksi jihad seperti Ansar al Syariah, Ansar Dien dan lain-lain semua beroperasi dalam orbit AQIM dan secara teratur terlibat dalam pertempuran sengit melawan musuh-musuh Al Qaeda.

Al Murabitoon, dipimpin oleh Mohkthar Belmokhtar, adalah kelompok al Qaeda lain yang beroperasi di Afrika Utara dan Barat. Belmokhtar, seorang mantan komandan AQIM, adalah loyalis Syeikh Al Zawahiri. Al Murabitoon dilaporkan telah mengaku bertanggung jawab untuk sebuah pengepungan hotel di Mali baru baru ini.

Untuk sketsa singkat ini kita dapat menambahkan sejumlah tandzim Al Qaeda yang berafiliasi di seluruh dunia,  intinya adalah bahwa al Qaeda memiliki tentara gerilya berjumlah puluhan ribu mujahidin di hamparan geografis yang luas.

AQIS, AQAP, AQIM, Jabhah Nusrah, dan Shabaab serta seluruh cabang-cabang regional di seluruh dunia, masing-masing berjuang untuk menerapkan hukum syariah  di wilayah yang ditunjuk. Mereka semua adalah bagian dari  Al Qaeda Global, dan belum "dinetralisir."

Al Qaeda telah lama menyadari bahwa ini adalah perang generasi, dan pemimpin generasi berikutnya berjuang di beberapa negara saat ini. Pemerintah AS masih tidak memahaminya !

 

Deddy | TLWJ | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses