Serangan Rusia untuk Koalisi Mujahidin Suriah Bukan untuk Islamic State

SURIAH (Jurnalislam.com) – Dewan Turkmen Suriah mengatakan bahwa intervensi Rusia adalah untuk mendukung rezim Bashar al-Assad dari serangan Koalisi mujahidin Suriah, bukan untuk melawan Islamic State (IS), lansir World Bulletin, Ahad (04/10/2015).

Pada hari Rabu, pesawat tempur Rusia menyerang sasaran di dalam wilayah Suriah untuk pertama kalinya. Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Sabtu (03/10/2015) mengklaim, serangan tersebut menargetkan posisi yang dipegang oleh kelompok IS,

Berbicara kepada Anadolu Agency pada hari Ahad, Omer Ceren, anggota dewan penasehat kelompok Turkmen yang berbasis di Ankara, mengatakan bahwa intervensi Rusia hanyalah "dalih" untuk mendukung rezim Assad. Dia melanjutkan bahwa tidak ada operasi Rusia yang menargetkan IS.

Dewan Turkmen Suriah adalah yayasan yang mewakili orang Turkmen di Suriah dan bertujuan untuk melindungi hak-hak mereka.

Ceren, yang juga bertanggung jawab untuk Turkmen di daerah Bayir Bucak, Latakia, di barat laut Suriah, mengatakan bahwa dukungan Rusia untuk  rezim Assad dilakukan ketika rezim itu dilemahkan oleh koalisi mujahidin Suriah.

Ceren mengatakan bahwa pasukan anti-Assad saat itu "hendak mengambil kendali jalan Homs-Damaskus serta membuka blokade yang ditetapkan rezim untuk Northern Ghouta … lalu Rusia datang menyelamatkan Assad dari eksekusi".

"IS  tidak ada di daerah-daerah yang ditargetkan oleh serangan Rusia," kata Ceren, menambahkan: "Terutama di rumah sakit dan desa-desa yang menjadi sasaran."

Perwakilan Turkmen mengatakan bahwa di provinsi Idlib, Aleppo dan Latakia, 200 warga sipil telah tewas dalam tiga hari terakhir pemboman.

Dalam lima hari terakhir, pemboman terutama di desa-desa Turkmen di daerah Bayir Bujak telah meningkat "300 persen," kata Ceren, mengutuk serangan yang ia gambarkan "belum pernah terjadi sebelumnya" sejak awal perang  Suriah.

Turkmen adalah kelompok etnis Turki yang sebagian besar berasal dari Suriah dan Irak, di mana mereka tinggal bersama komunitas besar penduduk Arab dan Kurdi.

Perang yang menghancurkan Suriah, yang sekarang memasuki tahun kelima, telah menyebabkan sekitar 250.000 orang tewas, menurut angka PBB.

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses