KIGALI (Jurnalislam.com) – Dalam salah satu kasus terbesar berpindahnya umat Kristen menjadi Muslim, seorang pendeta Rwanda dan keseluruhan 480 anggota jemaatnya telah kembali ke Islam, saat agama yang paling cepat perkembangannya di dunia memperluas kehadirannya di benua Afrika.
Seperti yang dilansir OnIslam pada hari Senin (01/09/2015), menurut beberapa laporan media, Salim Mikdad, mantan pendeta, memeluk Islam setelah diyakinkan oleh para ulama Muslim, Nigeria Watch melaporkan.
Kemudian, ia berhasil meyakinkan seluruh 480 anggota jemaatnya untuk mengambil keputusan serupa 25 Agustus lalu.
Setelah berpindah keyakinan, gereja mereka berubah menjadi masjid.
Peristiwa terbaru tersebut terjadi di tengah serangkaian konversi serupa di Rwanda.
Sebagai negara Kristen, Rwanda mengalami peningkatan bertahap populasi Muslim.
Sekitar 56,9% warga Rwanda adalah penganut Katolik Roma, 26% adalah Protestan, 11,1% adalah Advent hari Ketujuh dan hanya 4,6% yang menganut Muslim, kebanyakan dari mereka menjadi Sunni.
Kenaikan tajam populasi Muslim terjadi setelah genosida tahun 1994 di negara itu ketika kedua gereja Katolik dan Protestan dituduh membantu pembunuhan sekitar 800.000 orang dengan hanya memberikan sanksi moral terhadap para pembunuh.
Gereja telah lama melakukan politik etnis menurut aturannya sendiri, mendukung Tutsi selama periode kolonial kemudian beralih kesetiaan kepada Hutu setelah tahun 1959, mengirim pesan bahwa diskriminasi etnis konsisten dengan ajaran gereja.
Antara April dan Juli 1994, ekstrimis Hutu Rwanda melakukan serangan terorganisir yang bertujuan memusnahkan minoritas Tutsi.
Human Rights Watch telah mendeskripsikan genosida Rwanda sebagai “salah satu episode kekerasan etnis paling menakutkan dalam sejarah dunia baru-baru ini.”
Baca juga:
India Akan Memiliki Populasi Muslim Terbesar di Dunia, Ini Penyebabnya
Moskow Akan Menjadi Kota Berpenduduk Muslim Terbesar di Eropa