Pejabat Pakistan Informasikan Mata-mata Pembocor Lokasi Syeikh Usamah bin Ladin

JURNALISLAM.COM – Para pejabat militer Pakistan dilaporkan telah memberi informasi nama mata-mata yang dituduh membocorkan lokasi Syeikh Usamah bin Ladin Rahimahullah kepada Amerika Serikat.

Gedung Putih selama ini konsisten mempertahankan cerita bahwa mereka menemukan pemimpin Al Qaeda itu dan melaksanakan misi rahasia untuk membunuhnya pada tahun 2011 tanpa sepengetahuan atau bantuan dari pemerintah Pakistan.

Tapi sebuah artikel oleh wartawan pemenang hadiah Pulitzer, Seymour Hersh, pekan ini menyebutkan bahwa cerita AS itu adalah bagian dari kebohongan publik yang diberitakan kepada dunia oleh Obama.

Hersh mengatakan dalam artikelnya bahwa Inter Services Intelligence (ISI) Pakistan sebenarnya menahan Syeikh Usamah sebagai seorang tahanan "yang bisa dimanfaatkan menghadapi Al Qaeda dan Taliban". ISI kemudian dibujuk untuk membantu operasi Amerika dalam membunuh Syeikh Usamah dan merahasiakan keterlibatan mereka.

Tuduhan tersebut sebagian besar berasal dari satu sumber, yang diidentifikasi oleh Hersh sebagai "pensiunan pejabat intelijen AS senior"  yang mengatakan bahwa CIA pertama kali diberitahu lokasi Syeikh Usamah bin Ladin oleh mata-mata senior Pakistan yang menginginkan hadiah 25 juta USD.

Namun sekarang, seorang wartawan Pakistan terkenal dan editor investigasi The News International, Amir Mir, mengklaim bahwa cerita Hersh "telah memberikan kepercayaan pada gagasan bahwa mantan pejabat ISI memberikan informasi tentang lokasi Syeikh Usamah".

Mir mengutip "kalangan intelijen yang menguasai informasi" di Rawalpindi, Pakistan, sebagai penamaan untuk pensiunan mata-mata Brigadir Usman Khalid, yang juga dikabarkan membujuk Dr Shakil Afridi untuk mengaku sebagai juru kampanye polio untuk memperoleh bukti DNA bahwa bin Laden memang berada di kompleks Abbottabad tempat dia dibunuh.

Menurut Hersh, informan tersebut mengaku bernama Khalid. Keluarganya diselundupkan dari Pakistan dan pindah ke daerah Washington. "Dia sekarang menjadi konsultan untuk CIA," kata Hersh kepada The Independen, Kamis (14/5/2015).

Kemudian Brigadir Usman Khalid meninggal di London pada pagi hari 2 April 2014.

Pada hari Senin, (11/5/2015) pejabat Gedung Putih membantah keras artikel Hersh dan mengatakan artikel tersebut penuh dengan ketidakakuratan dan kepalsuan. Sementara pemerintah AS belum mengomentari klaim baru tentang dugaan informan dari Pakistan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Ned Proce mengatakan bahwa seluruh kisah mengandung terlalu banyak ketidakakuratan dan pernyataan tak berdasar yang masing-masing harus diperiksa ".

 

Deddy | The Independent | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses