YAMAN (Jurnalislam.com) – Dini hari tadi, Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) menguasai Basis Brigade Infanteri ke-19 Angkatan Darat Yaman yang terletak di wilayah Bihan provinsi Shabwa.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh AQAP, serangan terhadap pangkalan militer tersebut dimulai pada pukul 04:00. AQAP menembus masuk markas menggunakan taktik yang sudah dikuasai yaitu menabrakkan kendaraan ke dalam perimeter, kemudian "menyerbu" dengan para pejuang bersenjata lengkap. Pada sekitar pukul 05:30, pelaku bom istisyhad AQAP bernama Abu Suhaib al Adani meledakkan kendaraan berisi alat peledak (VBIED atau bom mobil istisyhad) di gerbang utama pangkalan militer itu.
AQAP mengklaim bahwa dalam pertempuran yang terjadi setelah ledakan bom mujahiddin berhasil mengambil kendali tiga menara jaga, melumpuhkan satu tangki, dan menangkap enam tentara Yaman sebagai sandera. AQAP juga mengatakan bahwa pertempuran berlangsung selama tiga jam lebih, sampai para pejuang mereka berhasil memastikan kontrol penuh atas markas. Selain itu, mujahidin dilaporkan menangkap kelompok tentara Yaman lainnya selama pertempuran.
Sebuah pernyataan lanjutan dirilis hanya satu jam setelah yang pertama dan mengklaim bahwa komandan pangkalan bersama dengan seluruh pasukan di markas secara sukarela menyerahkan diri kepada AQAP, yang pada akhirnya membebaskan mereka semua setelah bernegosiasi dengan suku-suku Bihan.
Pernyataan lanjutan tersebut juga memberikan laporan tambahan mengenai serangan pagi ini. AQAP mengklaim bahwa lima tentara Yaman tewas dan banyak lainnya terluka. Selain itu, faksi jihad tersebut menunjukkan bahwa salah satu pejuangnya, Abu Turab al Qayfi, syahid dan sembilan lainnya luka-luka ringan. Kendaraan lapis baja, ringan dan persenjataan berat – termasuk senapan Kalashnikov, senapan mesin anti-pesawat DShK, sistem senjata anti-pesawat ZSU-23-4, dan sebuah cache amunisi – diduga diambil oleh AQAP sebagai ghanimah.
Kantor berita lokal di Yaman melaporkan pagi ini bahwa sekitar satu atau tiga tentara Yaman tewas dalam serangan AQAP. Selain itu, beberapa organisasi berita menyatakan bahwa pangkalan itu dikelilingi oleh pasukan suku setempat, yang tampaknya mencoba untuk membantu kekuatan AQAP di pangkalan.
Alasan AQAP untuk serangan itu adalah karena mereka telah menerima informasi yang menunjukkan bahwa markas tersebut hendak diserahkan kepada Houthi. Pemberontak Syiah Houthi yang didukung Iran menjadikan kelompok jihad Sunni, AQAP adalah musuh dan mereka telah bertempur di Yaman tengah.
AQAP mengatakan serangan itu dirancang untuk "menggagalkan rencana Houthi untuk merebut kendali terhadap markas yang akan menjadikan markas tersebut sebagai basis serangan terhadap Muslim Shabwa dalam cara yang sama seperti yang terjadi di wilayah utara Yaman."
AQAP sebelumnya menguasai secara luas wilayah Shabwa dan provinsi tetangga Abyan antara musim semi tahun 2011 dan musim panas 2012.
Pasukan Yaman, didukung oleh kekuatan udara AS, termasuk serangan drone, ingin mematahkan kekuasaan AQAP atas sebagian besar wilayah kedua provinsi tersebut. Sejak Yaman kehilangan kontrol wilayah selatan, AQAP lalu melancarkan serangan gerilya melawan pasukan keamanan dan pemerintah Yaman di selatan dan tengah Yaman.
Deddy | The Long War Journal | Jurniscom