Abbas Bantah Keras Israel dan AS di Majelis Umum PBB

Abbas Bantah Keras Israel dan AS di Majelis Umum PBB

NEW YORK (Jurnalislam.com) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara dengan keras dan tegas menentang Israel dan AS di Majelis Umum PBB di New York pada Kamis (27/9/2018), sementara Perdana Menteri zionis Benjamin Netanyahu menggunakan platform itu untuk sekali lagi mencap kesepakatan nuklir Iran sebagai “kebohongan”.

Abbas memulai pidatonya dengan menyatakan bahwa “Yerusalem tidak untuk dijual”, menarik tepuk tangan dari ruangan. Dia kemudian berbalik untuk mengecam undang-undang negara bangsa “rasis” Israel, dukungan pemerintah Trump yang tidak kritis terhadap Israel, dan bagaimana kedua negara itu menolak untuk mematuhi perjanjian internasional dan resolusi PBB.

“Undang-undang ini pasti akan mengarah pada penciptaan satu negara rasis, negara apartheid, dan dengan demikian membatalkan solusi dua negara,” katanya, lansir Aljazeera.

Baca juga: 

Dalam pidato pertamanya kepada PBB sejak AS memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, Abbas mengatakan warga Palestina sekarang melihat AS “dengan mata baru” dan tidak lagi sebagai mediator yang adil dalam proses perdamaian.

“Pemerintahan ini telah mengingkari semua komitmen AS sebelumnya dan merusak solusi dua negara,” katanya.

Pemimpin PLO meminta lebih banyak negara untuk mengakui negara Palestina dan agar PBB menegakkan resolusi yang telah disahkan terhadap Israel.

“Tidak cukup bagi majelis umum untuk meloloskan reinstitusi tanpa implementasi,” katanya, mengatakan bahwa Israel belum menerapkan satu pun dari lebih dari 700 resolusi yang disahkan oleh majelis sejak 1949.

Baca juga: 

Abbas mengangkat isu UNRWA, yang memberikan dukungan dan bantuan kemanusiaan kepada lebih dari lima juta warga Palestina, dan berjuang untuk bertahan hidup sejak AS menarik dana $ 300 juta untuk organisasi tersebut.

Dia mengatakan AS berusaha “melenyapkan” UNRWA, dan mengaburkan perkiraan bahwa hanya ada 40.000 pengungsi Palestina.

Dia mengulangi beberapa kali bahwa PLO sepenuhnya berkomitmen untuk perdamaian dan menolak semua bentuk kekerasan secara langsung, tetapi menekankan bahwa kerjasama adalah jalan dua arah dan Palestina tidak akan terikat dengan perjanjian yang diingkari oleh negara lain.

Kesimpulannya, Abbas memberi penghormatan kepada para warga Palestina yang gugur dan yang mendekap di tahanan  seraya mengatakan kepada seluruh rakyat Palestina bahwa “kita akan segera mendekati hari kebebasan dan kemerdekaan kita dan bahwa kegelapan penjajahan Israel akan segera lenyap.”

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses