Setelah Sepekan Kepung Kota Afrin, Turki Siapkan Serangan Darat

Setelah Sepekan Kepung Kota Afrin, Turki Siapkan Serangan Darat

SURIAH (Jurnalislam.com) – Aliran air ke Afrin di Suriah kini telah diputus selama sepekan, PBB mengatakan pada hari Rabu (14/3/2018), saat militer Turki selesai mengepung kota Kurdi dalam persiapan untuk melakukan serangan darat.

Akses terhadap air minum bersih berakhir setelah tentara Turki dan sekutu pejuang Suriah menyita bendungan utama dan pabrik air dari milisi People’s Protection Unit (YPG) di wilayah yang didominasi Kurdi di barat laut Suriah.

“Pekerja lokal tidak dapat mengakses kontrol bendungan untuk memompa air. Pasokan air telah terputus,” kantor PBB untuk urusan kemanusiaan mengatakan dalam sebuah pernyataan, lansir Aljazeera.

Warga mengandalkan air sumur yang tidak diolah dan berisiko membawa penyakit, tambahnya.

Milisi dukungan AS, YPG Suriah-Kurdi, mengatakan tentara Turki menguasai bendungan di danau Maydanki dan sebuah pompa air pekan lalu.

Pusat Kota Afrin Dikepung Penuh Armada Perang Turki

“Air telah terputus sepenuhnya karena tentara Turki menguasainya,” kata Birusk Hasaka, juru bicara YPG di Afrin.

“Penduduk sipil bergantung pada sumur untuk mendapatkan air dan jumlahnya tidak cukup – dan sayangnya tidak baik untuk diminum.”

Daerah ini juga menghadapi kekurangan roti karena hanya tersisa satu toko roti di Afrin dengan permintaan meningkat di tengah kekurangan tenaga dan bahan bakar.

Azad Mohamed, seorang penduduk Afrin, mengatakan bahwa dia menunggu dalam antrean selama delapan jam hanya untuk mendapatkan beberapa potong roti. Beberapa orang akhirnya bahkan pergi tanpa mendapatkan apapun, tambahnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pasukan militer dan sekutunya akan benar-benar mengepung kota Afrin pada Rabu malam, seorang sumber di kantornya mengatakan.

“Lingkaran pengepungan akan selesai malam ini,” kata sumber presiden tersebut.

Dia mengatakan bahwa rencana penguasaan Afrin dilakukan secara strategis untuk mencegah kematian warga sipil.

Warga Kurdi Siap jadi Tameng Hidup saat Turki Memasuki Kota Afrin

“Kami akan membersihkan Afrin dari teroris, membersihkan Manbij, dan timur Sungai Efrat menuju perbatasan kami dengan Irak utara,” Erdogan mengatakan menurut kantor berita Anadolu.

Amerika Serikat memiliki sekitar 2.000 tentara yang bermarkas di Manbij – sekitar 100km timur Afrin – yang bekerja sama dengan YPG.

Erdogan telah mendesak AS untuk mundur dari daerah tersebut, namun perwira militer Amerika mengatakan bahwa mereka tidak akan mundur.

Monitor perang yang berbasis di Inggris the Syrian Observatory for Human Rights memperkirakan ada sekitar satu juta warga sipil di dan sekitar kota Afrin.

“Perawatan sedang dilakukan. Saat ini warga sipil pertama dibawa keluar dari Afrin dengan kendaraan melalui koridor khusus,” kata Erdogan seperti dikutip oleh harian Hurriyet.

Dia menambahkan jika mengabaikan kemanusiaan, maka operasi melawan YPG “sudah berakhir.”

Menurut Erdogan, serangan lintas-perbatasan tersebut telah menguasai hampir 1.300 kilometer persegi wilayah dari pasukan Kurdi yang didukung AS.

Sekitar 3.500 “teroris telah dinetralisir” selama operasi 54 hari yang diluncurkan sejak 20 Januari, katanya.

Sejak awal konflik Suriah di tahun 2011, YPG dan sekutu-sekutunya telah mendirikan tiga daerah otonom di utara, termasuk Afrin.

Bantuan Washington untuk pasukan Kurdi membuat Turki marah. Ankara melihat YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang (PKK), yang telah melakukan pemberontakan bersenjata selama beberapa dekade di Turki yang telah membunuh sekitar 40.000 orang.

Bagikan