ANKARA (Jurnalislam.com) – NATO dan Qatar pada hari Rabu (7/3/2018) menandatangani sebuah perjanjian militer yang akan memungkinkan pasukan dan personil NATO untuk masuk dan transit di negara tersebut dan menggunakan pangkalan udara di sana, menurut sebuah pernyataan tertulis dari NATO, lansir Anadolu Agency.
Berharap Krisis Qatar dapat Diselesaikan, Dewan Kerjasama Negara Teluk Libatkan Trump
Kesepakatan tersebut terjadi saat Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menerima Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di markas besar NATO di Brussels dan kedua pemimpin tersebut membahas situasi keamanan di kawasan Teluk dan kemitraan antara NATO dan Qatar, kata pernyataan tersebut.
Pernyataan itu mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan memungkinkan pasukan NATO dan personil untuk menggunakan Pangkalan Udara Al-Udeid Qatar.
Begini Kata Sekjen NATO atas Operasi Militer Turki di Suriah
“Ini akan memfasilitasi misi dan operasi NATO di wilayah tersebut, termasuk the Resolute Support Mission di Afghanistan,” kata pernyataan tersebut.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa pasukan NATO dan Qatar telah beroperasi secara berdampingan di Libya dan bersama-sama mengatasi tantangan pembajakan di lepas pantai Somalia.