SURIAH (Jurnalislam.com) – Pejabat Turki dan komandan militer milik Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) saling beradu kecaman panas baru-baru ini, yang paling baru adalah ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam akan melakukan operasi militer melawan serangan atau ancaman yang datang dari Kurdi.
Menurut pengamat, sebuah medan tempur baru menjulang di cakrawala wilayah tersebut, yang disiksa oleh perang melawan IS dan terbagi dalam dua bidang: yang pertama melalui pasukan Kurdi yang didukung oleh Washington, dan yang kedua melalui pasukan Turki yang didukung oleh faksi oposisi Suriah, lapor Al Arabiya, Kamis (6/7/2017).
Setelah eskalasi posisi Ankara, Unit Perlindungan Kurdi mengatakan bahwa mereka menganggap gerakan militer Turki di barat laut Suriah sebagai sebuah deklarasi perang. Mereka mengumumkan tidak akan berhenti menghadapi kemungkinan agresi Turki.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak ada kaitannya dengan deklarasi perang, namun hanya merupakan persiapan yang normal, yang dilaporkan oleh media Turki setelah kedatangan bala bantuan militer besar ke wilayah Afrin dekat Perbatasan Turki.