SRINAGAR (Jurnalislam.com) – Polisi India menangkap seorang pemimpin gerakan muslimah saat India mengintensifkan tindakan keras terhadap suara-suara perlawanan warga Muslim di Jammu Kashmir yang disengketakan.
“Syedah Aasiyeh Andrabi dan Sofi Fahmeeda ditangkap tadi malam (Rabu) pukul 23.30 (1800GMT) dari rumahnya (Andrabi) di Srinagar,” kata organisasi mereka, Dukhtaran-e-Millat (DeM).
Menurut polisi India di wilayah tersebut, Aasiyeh – pendiri dan ketua DeM – ditangkap karena kemungkinan berperan dalam unjuk rasa pro-kemerdekaan Kashmir oleh siswa perempuan di Srinagar, ibu kota Jammu Kashmir, pekan lalu.
Sejumlah siswa perempuan turun ke jalan di Srinagar untuk melakukan demonstrasi melawan penjajah India di wilayah tersebut, sehari setelah pasukan India memasuki sekolah tinggi Pulwama di Kashmir selatan dan memukuli para siswa.
Segera setelah video pemukulan tersebut tersebar, para pelajar di Kashmir keluar bergabung dalam demonstrasi, membawa slogan kemerdekaan.
“Kami percaya bahwa dia (Aasiyeh) mencoba untuk menghasut siswa perempuan yang marah di sekolah dan perguruan tinggi dan oleh karena itu dia ditangkap,” kata seorang pejabat polisi senior kepada Anadolu Agency, Kamis (27/4/2017) dengan tidak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.
Warga Muslim Kashmir yang melempar batu ke pasukan India selama delapan tahun terakhir ini telah menjadi lambang perlawanan Kashmir melawan penjajah India di wilayah itu, sehingga selama sepekan terakhir, gadis-gadis Kashmir dengan batu-batu itu telah menjadi simbol baru.
“Kami hanya marah dan kami ingin melakukan demonstrasi damai melawan pemerintah India. Tapi pasukan India memukuli beberapa dari kita, menyiksa kita dan menggunakan granat asap air mata … lalu kita melawan dengan batu,” kata salah satu gadis yang ikut demonstrasi kemarin, dengan syarat tidak disebut namanya karena alasan keamanan.
Penangkapan Aasiyeh terjadi pada hari yang sama dengan disahkannya perintah resmi oleh pemerintah India yang melarang semua situs media sosial di Kashmir yang dipenuhi demonstrasi pro-kemerdekaan selama bulan lalu.
Sementara itu, Pakistan mengecam penangkapan Aasiyeh dan pemimpin Kashmir lainnya oleh India.
Pemimpin Hurriyat (All parties Hurriyat Conference), Syed Ali Geelani, Mirwaiz Umar Farooq, Yasin Malik dan Aasiyeh Andrabi tetap berada dalam tahanan sewenang-wenang atau penahanan ilegal. Kami mengutuk perlakuan tidak manusiawi yang diberikan kepada para pemimpin Kashmir,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.