AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Saat pertempuran dalam kota Kunduz di Afghanistan utara berlanjut memasuki hari ketiga, seorang mujahidin Taliban yang ditempatkan di sana mengancam akan “mengambil alih Gedung Putih.”
Pertempuran yang sedang berlangsung secara langsung bertentangan dengan klaim militer AS yang mengatakan bahwa Kunduz telah “dibersihkan” dari Taliban tiga hari lalu, The Long War Journal melaporkan, Rabu (05/10/2016).
Seorang mujahidin Taliban yang tidak disebutkan namanya yang berada di Kunduz mengancam Amerika Serikat ketika sedang direkam di sebuah pos pemeriksaan di dalam kota. Video, yang diterbitkan oleh wartawan Afghanistan Ahmed Yar itu diterbitkan di Twitter.
“Saya katakan kepada Obama, hari ini kita mengambil alih Kunduz, besok … In syaa Allah kami akan merebut Gedung Putih,” kata mujahidin Taliban.
Mujahidin tersebut mengeluarkan ancaman kepada Amerika Serikat saat berjaga di pos pemeriksaan dan yang lainnya memeriksa mobil-mobil yang melewati jalan yang sibuk.
Setelah pada 3 Oktober awalnya menyangkal bahwa ada pertempuran di kota, Resolute Support, yang memimpin NATO di Afghanistan, mengakui bahwa pasukan Afghanistan “mengontrol Kunduz”. Namun, laporan dari Afghanistan menunjukkan bahwa pertempuran dalam kota masih terus berlangsung, dan Taliban masih tetap berada di Kunduz.
Kemarin, laporan dari Kunduz mengatakan bahwa pertempuran di Kunduz hanya terjadi di luar kompleks gubernur di pusat kota. Tidak jelas apakah situasi telah berubah menjadi lebih baik. Menurut TOLONews, “Warga dan personel keamanan juga mengatakan Taliban menguasai sebagian besar kota dan hanya bangunan kantor gubernur, markas NDS dan beberapa gedung pemerintah lainnya yang masih dalam kendali pasukan Afghanistan.”
Militer AS telah meluncurkan dua serangan udara di Kunduz, dan komandan pasukan Afghanistan mengatakan bahwa Taliban telah meluncurkan serangan dari selatan dan timur kota saat pasukan Afghanistan mulai meluncurkan “operasi pembersihan,” lapor The Associated Press.
Taliban menguasai Kunduz selama dua minggu musim gugur yang lalu, dan juga mengancam kota awal tahun ini dan kini menguasainya kembali setelah satu tahun pengepungan.
Ibukota provinsi Helmand dan Uruzgan juga di bawah ancaman langsung, dan laporan dari Baghlan menunjukkan bahwa Taliban bertempur di pinggiran Pul-i-Khumri memperoleh banyak kemajuan.