KLATEN (jurnalislam.com)— Di Gedung Wongso Menggolo, Klaten, Sabtu pagi, (14/6/2025), deretan santri tampak khidmat menyambut panggilan nama mereka. Di tengah suasana haru dan bangga, Pondok Pesantren Tahfizh Qur’an (PPTQ) Ibnu Abbas Klaten kembali menggelar acara Haflah Takharruj wa Takrim, prosesi pelepasan sekaligus apresiasi atas capaian para santri dan mahasantri sepanjang tahun pelajaran 2024/2025.
Tahun ini, sebanyak 535 peserta mengikuti rangkaian haflah yang terbagi ke dalam empat jenjang 61 santri dari Kuttab, 243 dari jenjang SMPIT, 204 dari SMAIT, 10 dari KMI, serta 17 mahasantri dari Ma’had Aly.
Rangkaian acara dimulai sejak Rabu, 11 Juni, dan akan berlangsung hingga Ahad, 15 Juni 2025, dengan agenda yang dibagi menurut jenjang pendidikan.
Wisuda Tahfidz pada Rabu, 11 Juni, Haflah Kuttab Jumat, 13 Juni, Haflah SMP-SMA-Ma’had Aly pada Sabtu, 14 Juni dan Haflah KMI Ahad, 15 Juni.
“Hari ini adalah kegiatan syukuran pelepasan dan apresiasi untuk santri SMP, SMA dan juga Ma’had Aly, Untuk standar pemberian penghargaan untuk santri harus memenuhi 3 kriteria, yaitu kriteria tahfidz, kriteria akhlaq dan kriteria akademik,” terang Dr Umarulfaruq Abubakar, Lc., M.H.I, Sekretaris PPTQ Ibnu Abbas, saat ditemui di sela sela acara.
Menurutnya, kriteria tahfidz diukur berdasarkan capaian minimal hafalan 6 juz untuk SMP, 15 juz untuk SMA, dan 20 juz untuk Ma’had Aly. Sementara penilaian akademik diselaraskan dengan standar nasional dari Diknas, Kementerian Agama, dan kurikulum kepondokkan. Tak kalah penting, nilai akhlak dinilai dari kedisiplinan dan integritas santri selama menempuh pendidikan di pondok.
PPTQ Ibnu Abbas menekankan bahwa haflah bukan sekadar seremoni tahunan. Ia merupakan pengingat sekaligus tonggak komitmen terhadap kualitas pendidikan Islam yang berimbang: spiritual, moral, dan intelektual.
Dr Umarulfaruq juga menyampaikan harapan agar para alumni tetap menjadikan Qur’an sebagai kompas hidup mereka, menjaga akhlakul karimah, dan terus bersemangat dalam belajar. Hubungan dengan pondok, katanya, bukan berakhir di hari wisuda.
“Harapan kami untuk para santri untuk tetap menjaga nilai nilai yang diajarkan di pondok, pertama tetap dekat dengan Al Qur’an, kemudian tetap menjaga Akhlaq Islamiyah dan kami berharap para santri tetap Istiqomah dalam memegang teguh semangat belajar, semangat pendidikan, semangat menghafal, dan tetap komunikasi dengan pondok, sama kepada wali santri juga berharap wali santri yang anaknya sudah selesai tetap kita sebagai sebuah keluarga besar, kita memiliki ikatan satu sama lain,” ungkapnya.
Tahun ini, prestasi akademik para santri juga mencolok. Sebanyak 30 santri diterima melalui jalur seleksi nasional SNBP, 67 santri melalui jalur SNBT dan dua lainnya melalui jalur beasiswa berhasil menembus perguruan tinggi luar negeri Mesir dan Rusia. Selain itu, prestasi santri juga tercatat dari tingkat kabupaten hingga internasional.
Dengan catatan tersebut, Haflah Takharruj wa Takrim kali ini tidak hanya menjadi momen syukur, tapi juga refleksi atas capaian pondok. PPTQ Ibnu Abbas Klaten menunjukkan bahwa tradisi pesantren bukan warisan masa lalu, melainkan kekuatan yang relevan untuk masa depan.
Acara ini semakin khidmat dan berkesan dengan kehadiran dan tausiyah inspiratif dari para tokoh nasional dan internasional seperti Rektor Universitas Darussalam Gontor Prof. Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi, Ulama dari Mesir dan Direktur Markaz Al Ghanim Syaikh Subhi Khomis Hamid Ghonim Al-Mishri dan Ketua MIUMI Yogyakarta Ustadz Ridwan Hamidi, Lc., M.A.