3 Warga Palestina Kembali Gugur dalam Aksi Great March of Return

3 Warga Palestina Kembali Gugur dalam Aksi Great March of Return

GAZA (Jurnalislam.com) – Sedikitnya tiga warga Palestina menjadi martir pada hari Jumat (27/4/2018) oleh tentara penjajah Israel – dan 350 orang lainnya terluka – di tengah berlangsungnya aksi unjuk rasa di sepanjang perbatasan timur Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lansir Anadolu Agency.

Kementerian mengidentifikasi salah satu martir sebagai Abdul Salam Bakr, 29, yang ditembak mati di dekat kota Khuzaa di Jalur Gaza selatan.

Dua orang lainnya, yang belum diidentifikasi, meninggal Jumat pagi di dekat perbatasan timur Kota Gaza.

Sedikitnya 75 demonstran terluka oleh peluru tajam, 96 akibat gas air mata dan 15 akibat peluru karet, menurut Kementerian Kesehatan.

Sudah 2 Wartawan Palestina Gugur saat Meliput “Great March of Return”

Ratusan warga Palestina pada hari Jumat berkumpul di perbatasan timur Jalur Gaza dengan Israel di tengah berlangsungnya demonstrasi “Great March of Return” massa menentang penjajahan Israel selama puluhan tahun.

Sebelumnya di hari Jumat, komisioner tinggi PBB untuk hak asasi manusia mendesak agar Israel menahan diri untuk tidak menggunakan “kekuatan militer” terhadap para demonstran.

Sejak demonstrasi perbatasan dimulai pada 30 Maret, sedikitnya 44 demonstran Palestina – termasuk lima anak – telah tewas oleh tembakan lintas-Israel, menurut angka kementerian.

Ribuan orang lainnya dilaporkan terluka – lebih dari 140 serius – selama periode yang sama.

HAMAS: Jenazah Fadi al Batsh Telah Dikembalikan ke Rumahnya

Selama empat pekan terakhir, warga Gaza telah menggelar unjuk rasa di sepanjang perbatasan menuntut “hak untuk kembali” ke rumah mereka di Palestina dimana mereka diusir pada tahun 1948 untuk memberi jalan bagi negara baru Israel.

Unjuk rasa itu adalah bagian dari protes enam pekan yang akan mencapai puncaknya pada 15 Mei. Hari itu akan menandai ulang tahun ke-70 pendirian Israel – sebuah acara yang oleh orang Palestina disebut sebagai “Nakba” atau “The Catastrophe“.

Bagikan