JENEWA (Jurnalislam.com) – Hampir 128.000 warga sipil terperangkap di Ghouta Timur, pinggiran Damaskus yang dikepung oleh pasukan rezim Syiah Bashar al-Assad, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (the Office for the Coordination of Humanitarian Affairs OCHA) pada hari Jumat (13/4/2018).
“Menurut laporan yang kami peroleh, rezim Suriah telah menguasai Ghouta Timur sepenuhnya,” Jens Laerke, juru bicara OCHA mengatakan kepada Anadolu Agency, menambahkan bahwa rezim tidak mengizinkan akses ke daerah itu.
“Kami memperkirakan bahwa sekitar 70.000 atau 78.000 warga sipil masih tetap berada di Douma pada malam terakhir,” kata Laerke, menunjukkan bahwa masih ada 50.000 warga sipil di berbagai bagian Ghouta Timur.
Laerke mencatat bahwa total 120.000-128.000 warga sipil yang tidak dapat melarikan diri dari Ghouta Timur sedang ditahan oleh rezim.
AS Peroleh Sampel Darah Serangan Senjata Kimia di Douma, Ini Hasilnya
Tarik Jaserevic, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (the World Health Organisation-WHO), mengatakan ada indikasi bahwa sebanyak 500 orang terkena bahan kimia beracun tingkat tinggi di Douma, Ghouta Timur pada 8 April yang menewaskan puluhan orang.
Seraya menyerukan agar rezim Suriah memberikan akses ke Douma, Jaserevic mengatakan: “Meskipun kami telah mencapai beberapa daerah kecil di Ghouta Timur, kami masih tidak mendapat akses penuh ke Douma. WHO menegaskan kembali panggilan untuk mendapatkan akses penuh, tanpa hambatan dan tanpa syarat ke Douma.”
“Jika senjata kimia digunakan, WHO perlu mendapatkan akses ke kawasan itu tidak hanya untuk menghilangkan efek negatifnya tetapi juga untuk menyediakan perawatan kesehatan yang luas,” kata Jaserevic.
Juru bicara UNICEF Christophe Boulierac juga menegaskan bahwa mereka tidak memiliki akses ke Douma yang dikepung rezim dan menekankan bahwa warga terutama anak-anak di daerah itu membutuhkan bantuan segera.
Pengawas Senjata Kimia Dunia Terjunkan Tim Pencari Fakta ke Douma
“Kematian mengerikan di Douma di Suriah mengungkapkan bahwa prinsip dasar perlindungan anak-anak benar-benar diabaikan karena telah berulang kali terjadi tak terhitung jumlahnya selama tujuh tahun terakhir,” katanya.
Sabtu lalu, pasukan rezim Assad menyerang sasaran di distrik Douma menggunakan gas beracun, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai ratusan lainnya, menurut pertahanan sipil White Helmets.
Pada 24 Februari, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi Resolusi 2401 yang menyerukan gencatan senjata selama sebulan di Suriah – terutama di Ghouta Timur – untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Info Grafik Serangan Senjata Kimia Rezim Assad dan Bantahan Sitematis Rusia
Meskipun resolusi telah ditetapkan, rezim dan sekutu-sekutunya awal bulan ini meluncurkan serangan darat utama didukung oleh kekuatan udara Rusia untuk menguasai bagian-bagian Timur Ghouta yang dikuasai oposisi.
Sebagai rumah bagi sekitar 400.000 orang, pinggiran ibukota tersebut tetap menjadi target pengepungan rezim yang melumpuhkan selama lima tahun terakhir.