Wikipedia: Turki Mohon Konten yang Berkoordinasi dengan Kelompok Teror Dihapus

Wikipedia: Turki Mohon Konten yang Berkoordinasi dengan Kelompok Teror Dihapus

TURKI (Jurnalislam.com) – Otoritas telekomunikasi Turki meminta Wikipedia – sebuah ensiklopedia online – untuk menghapus konten ‘yang menunjukkan negara tersebut berkoordinasi dengan kelompok “teroris” dari situsnya.

“Sayangnya beberapa halaman belum dihapus oleh Wikipedia,” kata Omer Fatih Sayan, presiden Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technologies Authority ICTA), dalam sebuah acara informatika di Ankara, World Bulletin melaporkan, Rabu (3/5/2017).

Dia menambahkan: “Turki adalah negara hukum. Tidak mungkin membuka akses ke Wikipedia jika keputusan [tuntutan negara] tidak dilaksanakan. ”

Wikipedia diblokir pada 29 April karena artikel dan komentarnya bahwa Ankara percaya adalah kesalahan jika menghubungkan Turki dengan berbagai kelompok teroris, menurut kementerian komunikasi.

Otoritas telekomunikasi – yang diminta untuk melakukan tindakan tersebut ke pengadilan dalam waktu 24 jam – membuat keputusan ini dengan mengutip sebuah undang-undang, yang memungkinkan Turki untuk melarang akses ke situs-situs yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional.

Sehari kemudian, pengadilan Ankara memutuskan untuk melarang Wikipedia.

“Jika Wikipedia memberikan informasi, mereka juga harus mengkonfirmasi. Tuntutan saya adalah untuk menyelesaikan masalah yang menyebabkan larangan dan perbaikan sistem Wikipedia jika diperlukan,” kata Sayan.

“Semua orang harus melakukan apa yang diperlukan dalam kerangka hukum. Tidak ada yang punya hak untuk mengatakan ‘Saya tidak mengenali pengadilan Turki’,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Sayan menggarisbawahi pentingnya mengakses informasi yang benar.

“Kami sangat memperhatikan perkembangan tentang perang internasional melawan berita palsu di internet,” katanya menambahkan: “Pertarungan melawan berita palsu menjadi kepentingan semua orang.”

Presiden ICTA juga menyatakan bahwa mereka siap memberikan segala jenis dukungan untuk mencabut larangan tersebut.

Bagikan