WASHINGTON (jurnalislam.com)– Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama satu jam lebih pada Rabu (4/6), untuk membahas situasi di Ukraina dan Iran. Meski disebut sebagai “pembicaraan yang baik,” Trump mengakui belum ada tanda-tanda perdamaian langsung di Ukraina.
Dalam pernyataan publiknya, Trump mengatakan bahwa Putin dengan tegas menyatakan akan menanggapi serangan besar-besaran pesawat nirawak (drone) Ukraina terhadap pangkalan udara militer Rusia baru-baru ini. Serangan tersebut diklaim telah menghancurkan beberapa pesawat pengebom Rusia bernilai miliaran dolar.
“Presiden Putin mengatakan dengan sangat kuat bahwa dia harus merespons serangan tersebut. Kami juga membahas berbagai serangan lain yang telah dilakukan oleh kedua pihak,” ujar Trump dalam unggahannya di media sosial.
Trump tidak menjelaskan apakah dirinya telah memperingatkan Putin soal kemungkinan pembalasan terhadap Ukraina, negara yang mendapat dukungan miliaran dolar dari Washington sejak invasi Rusia pada 2022.
Mantan presiden dari Partai Republik ini sebelumnya telah berulang kali membuat pernyataan yang mengundang kekhawatiran sekutu Barat karena terkesan bersimpati terhadap posisi Putin dalam konflik Ukraina. Ia juga sempat terlibat perselisihan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam kunjungan resmi di Gedung Putih.
Namun, dalam pernyataan terbaru ini, Trump juga menyuarakan kekecewaannya terhadap Putin, karena konflik berkepanjangan di Ukraina telah menggagalkan janji kampanyenya untuk mengakhiri perang dalam waktu 24 jam.
Selain Ukraina, kedua pemimpin juga membahas isu nuklir Iran. Trump mengatakan bahwa Putin menyatakan kesiapan Rusia untuk ikut serta dalam perundingan internasional mengenai program nuklir Iran. Menurut Trump, mereka sepakat bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
“Presiden Putin menyarankan bahwa dia akan berpartisipasi dalam diskusi dengan Iran dan mungkin bisa membantu menyelesaikan ini dengan cepat,” ujar Trump.
Trump juga menegaskan bahwa pemerintahannya mendesak tanggapan cepat dari Teheran terhadap tawaran kesepakatan yang diajukan oleh Amerika Serikat.
Sementara itu, Kremlin mengonfirmasi bahwa Presiden Putin telah menyampaikan kepada Presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian, kesiapan Rusia untuk membantu memajukan perundingan nuklir.
Namun demikian, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan bahwa usulan dari Washington bertentangan dengan kepentingan nasional Iran, terutama terkait isu pengayaan uranium. (Bahry)
Sumber: Alarabiya