YOGYAKARTA (Jurnalislam.com) – Gelombang aksi mahasiswa memadati area Kilometer Nol Yogyakarta pada hari Senin, (23/03/2015) untuk menyampaikan unjuk rasa menolak beberapa kebijakan Presiden RI Joko Widodo yang dinilai semakin meresahkan warga.
Ratusan massa yang dikoordinasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ini menyampaikan lima tuntutan yang dibacakan oleh beberapa orator dalam aksi tersebut.
Tuntutan para mahasiswa itu antara lain, kesatu, menolak kenaikan harga bahan pokok dan menuntut Jokowi untuk menstabilkan perekonomian Nasional. Kedua, menolak segala politisasi hokum dan mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.
Ketiga, menuntut Jokowi untuk mengakuisisi asset negara yang dikelola pihak asing. Keempat, menolak liberalisasi harga minyak dan gas oleh pemerintah dan terakhir, menuntut pemerintah untuk tidak merusak symbol demokrasi di Indonesia.
Meski demikian, perwakilan mahasiswa menyatakan belum ada rencana dalam waktu dekat ini untuk melengserkan Jokowi.
“Saat ini belum ada. Kita lihat perkembanganya dulu ke depan. Tuntutan ini kan sudah diterima oleh DPRD jadi kita lihat nanti perkembangannya,” ujar Bani Asrofudin, salah seorang orator aksi.
Selain menggelar orasi di kilometer nol Jalan Malioboro, gabungan mahasiswa yang terlihat dari sejumlah kampus yang berbeda-beda itu bergerak dari gedung DPRD Kota Yogyakarta. Aksi itu dilnajutkan dengan long march hingga ke kilometer nol Yogyakarta.
sumber : Kiblat | Ally | Jurniscom