TRIPOLI (Jurnalislam.com) – Khalifa Haftar, yang menguasai Libya timur, telah memerintahkan penyelidikan setelah 36 mayat tak dikenal ditemukan di daerah sebelah timur Benghazi. Mayat-mayat tersebut menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan luka peluru di kepala.
Saksi mata mengatakan bahwa para korban tersebut ditangkap beberapa bulan yang lalu oleh Tentara Nasional Haftar Libya dan sumbernya mengatakan kepada Al Jazeera, Ahad (29/10/2017), bahwa mereka yang hilang termasuk lawan Haftar dan pembangkang militer yang tidak setuju dengan operasinya.
Eksekusi 18 Tahanan dengan Cara IS, Jenderal Pemberontak Libya Dituntut PBB dan HRW
Misi PBB di Libya mengutuk “kejahatan keji” yang mengakibatkan “pembunuhan” sedikitnya 36 orang.
Di Tripoli, Pemerintah Nasional (Government of National Accord-GNA) yang diakui secara internasional menyerukan kecaman yang sama dan menyebut pembunuhan tersebut sebagai “tindakan mengerikan”.
GNA juga mengatakan akan meluncurkan sebuah penyelidikan.
Kekacauan dan konflik terus mengganggu Libya sepanjang enam tahun setelah pemimpin lama Muammar Gaddafi digulingkan dan dibunuh oleh sebuah pemberontakan yang didukung oleh NATO.
Pasukan Haftar telah dituduh melakukan banyak kekejaman sejak jenderal mereka meluncurkan Operation Dignity pada tahun 2014.
Pesawat Tempur Libya Ditembak Jatuh Dewan Shura Mujahidin di Derna