Tentara Israel Culik Aktivis Kapal Bantuan Kemanusiaan ‘Madleen’ di Perairan Internasional

Tentara Israel Culik Aktivis Kapal Bantuan Kemanusiaan ‘Madleen’ di Perairan Internasional

GAZA (jurnalislam.com)– Tentara Israel dilaporkan menculik sejumlah aktivis kemanusiaan yang berada di atas kapal bantuan Madleen yang sedang menuju Gaza pada Ahad malam (8/6/2025), demikian disampaikan Koalisi Armada Kebebasan, penyelenggara misi tersebut.

“SOS! Para relawan di ‘Madleen’ telah diculik oleh pasukan Israel,” tulis LSM internasional itu melalui saluran Telegram resminya.

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina, Francesca Albanese, mengonfirmasi bahwa ia sempat berbicara dengan kapten kapal sebelum komunikasi terputus.

“Pada saat kapal dicegat, tidak ada yang terluka kapten meminta saya untuk merekam,” ujarnya.

Albanese menyebut dirinya mendengar suara tentara Israel di latar belakang sebelum sambungan telepon terputus.

“Saya kehilangan koneksi dengan kapten saat dia memberi tahu saya bahwa ada kapal lain yang mendekat,” tambahnya.

Koalisi Armada Kebebasan menyatakan bahwa pasukan angkatan laut Israel menaiki kapal Madleen di perairan internasional. Sejak itu, komunikasi dengan kapal sepenuhnya terputus. Rekaman langsung yang sempat tersiar memperlihatkan kapal-kapal Israel mengelilingi Madleen, dengan tentara bersenjata memerintahkan para aktivis untuk mengangkat tangan.

Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa kapal tersebut diperintahkan untuk mengubah arah karena mendekati apa yang disebutnya sebagai “daerah terlarang”.

Kapal layar sepanjang 18 meter itu berlayar menuju Gaza pada 1 Juni lalu dari Pelabuhan San Giovanni Li Cuti di Catania, Sisilia, Italia. Misi ini merupakan bagian dari upaya Koalisi Freedom Flotilla untuk menembus blokade Israel atas Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.

Sebanyak 12 orang berada di atas kapal Madleen, terdiri dari 11 aktivis dan satu jurnalis. Di antara mereka terdapat nama-nama terkenal seperti aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg, anggota parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina Rima Hassan, serta aktivis dari berbagai negara: Jerman, Prancis, Brasil, Turki, Spanyol, dan Belanda. Seorang jurnalis dari Al Jazeera Mubasher, Omar Faiad, juga berada di kapal tersebut.

Kapal ini membawa berbagai bantuan penting bagi warga Gaza, termasuk susu formula bayi, tepung, beras, popok, produk sanitasi wanita, peralatan desalinasi air, pasokan medis, kruk, dan prostetik untuk anak-anak.

Hingga saat ini, nasib para aktivis dan kondisi kapal Madleen masih belum diketahui secara pasti. (Bahry)

Sumber: AA

Bagikan