Tak Cerminkan Bhineka, Warga Protes Gedung Pemerintahan Solo Didekor Nuansa Cina

Tak Cerminkan Bhineka, Warga Protes Gedung Pemerintahan Solo Didekor Nuansa Cina

SOLO (jurnalislam.com)- Mencermati datangnya perayaan Imlek 1 Februari 2022 yang bertepatan Tahun Baru China 2573 Macan Air, Solo Madani Indonesia Jaya (SMIJ) melakukan audensi di Balikota Solo pada Senin, (31/1/2022).

Dalam kesempatan tersebut, SMIJ menyoroti banyaknya lampion yang terpasang di sekitar Balaikota Solo, hal itu dinilai sebagai pemandangan yang tidak biasa dan agak mengganggu bukan saja pemandangan, tapi juga martabat budaya dan predikat kota Solo sebagai kota the spirit of Java.

“Dengan adanya lampion-lampion Imlek di pelataran Balaikota bahkan patung Macan air dengan latar belakang tembok yang sangat mengganggu penampakan Balaikota Solo yang menjadi simbol masyarakat Solo lintas budaya yang berbhineka tunggal ika,”kata Ketua SMIJ Yusuf Suparno dalam rilis yang diterima Jurnalislam.com.

Yusuf mengatakan bahwa SMIJ mendukung dan siap berkontribusi menjadikan Pemda Solo sebagai pemerintah bersih dan berwibawa, memenuhi asas-asas umum pemerintahan yang baik (AUPB) antara lain asas kepastian hukum, asas kepentingan umum, asas kemanfaatan, asas ketidakberpihakan/tidak diskriminatif dan asas keadilan.

Sehingga martabat dan kewibawaan Balaikota sebagai icon rumah rakyat dan budaya Solo harus dijaga.

“Mendukung program keberagaman, Bhineka Tunggal Ika di tengah-tengah masyarakat. Sehingga wilayah publik yang menjadi aset pemerintahan seperti Balaikota, Kantor Bupati, Kecamatan dan Kelurahan selayaknya menjadi tempat aman dan nyaman bagi publik lintas etnis, budaya dan agama. Tidak terkooptasi oleh budaya, etnis dan agama tertentu,” ungkapnya.

Menurut Yusuf, SMIJ mengharapkan adanya kolaborasi dan integrasi dari seluruh masyarakat Solo yang multi etnis, budaya dan agama. Dengan memberdayakan kelompok masyarakat berbasis wilayah. Sesuai sejarah,
kekhasan budaya dan kearifan lokal masing-masing.

“Seperti Kampung Batik, Kampung Arab, Kampung Banjar, Kampung Pecinan, Kampung Bhineka dan lain-lain yang bersifat tematik sebagai aset kota Solo yang bisa menjadi destinasi wisata kearifan lokal Solo untuk Indonesia,” pungkasnya.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.