Syeikh Ayman al Zawahiri Bantah Tuduhan IS atas Al Qaedah

Syeikh Ayman al Zawahiri Bantah Tuduhan IS atas Al Qaedah

AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Pemimpin Al Qaeda global Ayman al Zawahiri mengatakan pemimpin Islamic State (IS) Abu Bakr al Baghdadi telah “berbohong,” dan “memfitnah” al Qaeda, dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (05/01/2017), Middle East Eye melaporkan, Jumat(06/01/2017).

Dalam video berjudul “Pesan kami kepada bangsa kita: Kami berlutut hanya kepada Allah,” katanya: “Adalah kampanye fitnah, intimidasi dan keresahan yang sedang berlangsung. Sayangnya, di antara mereka yang berpartisipasi dalam kampanye adalah pengikut Ibrahim al-Badri (Abu Bakr al-Baghdadi) yang berbohong.”

Al Zawahiri diangkat menjadi Amir al-Qaeda pada 2011 menyusul terbunuhnya Syeikh Usamah Bin Laden pada 2 Mei tahun yang sama oleh serangan Militer AS.

Dia membantah tuduhan IS bahwa al Qaeda telah menempatkan harapannya kepada Muhammad Mursi yang terpilih secara demokratis di Mesir dan tidak punya masalah mengatur bersama Mesir.

Al Zawahiri juga mengkritik IS yang menargetkan tempat-tempat umum dalam operasi bomnya dengan dalih bahwa kaum Syiah hadir di sana.

Pemimpin al Qaeda tersebut menekankan perlunya ” berhati-hati dalam menahan diri dari menyakiti Muslim dan semua orang dimana Syariah melarang agresi terhadap Muslim dan semua orang, melalui pemboman, pembunuhan, penculikan atau perampasan uang atau harta dengan cara-cara yang tidak syar’i.”

Dia juga menyerukan untuk “menyelamatkan umat Islam yang tertindas dan lemah atau kafir yang tidak bersalah atau dirugikan, serta mendukung dan mendorong orang-orang yang membantu mereka yang terzhalimi, bahkan jika mereka non-Muslim.”

Dia juga memiliki beberapa pilihan kata untuk kelompok oposisi Suriah yang menjauhkan diri dari al-Qaeda agar tidak dicap sebagai organisasi teroris oleh AS.

“Seolah-olah persetujuan dari Amerika Serikat adalah tujuan atau keutamaan menuju kemenangan di jalan jihad,” katanya.

“Seolah-olah al Qaeda sedang dikriminalisasi karena bermusuhan dengan AS dan membantu korupsi di negara kita.

“Seolah-olah AS tidak membantai kaum Muslim sebelum dan setelah berdirinya al-Qaeda.”

Dia melanjutkan dengan mengutip serangkaian kejahatan yang dilakukan oleh AS tanpa peran serta al Qaeda, seperti kematian 5 juta rakyat Vietnam, menjatuhkan bom nuklir di Jepang dan pembunuhan puluhan ribu warga Jerman di Hamburg selama Operasi Gomora pada tahun 1942, dan lain-lain.

Al-Zawahiri menambahkan bahwa prioritas kita seharusnya adalah menyerang Amerika Serikat.

Dia juga menyatakan rasa kecewanya bahwa dunia dan kekuatan regional telah menuduh al-Qaeda yang didukung oleh lawan-lawan mereka.

“Pembohong ini menuduh al Qaeda sebagai semua jenis agen, dari mengklaim bahwa kita adalah agen Amerika yang diciptakan oleh AS di Afghanistan selama invasi Rusia hingga agen Arab Saudi yang dibuat dengan uang negara itu.

“Safawi (Iran) menuduh kami sebagai agen Amerika dan Zionis dan terus menyebarkan kebohongan, menyatakan bahwa serangan 9/11 adalah konspirasi Zionis dan sebagai dalih yang digunakan AS untuk berperang melawan Iran.

“Namun perang tersebut tidak pernah terjadi, bahkan lima belas tahun setelah serangan 9/11. Sebaliknya, hubungan antara Iran dan AS malah menguat, menciptakan aliansi melawan Muslim di Afghanistan, Semenanjung Arab dan Syam (Suriah, Libanon, Yordania dan Palestina).

“Selain itu, para penunggu pintu dan pelayan bagi pangkalan Amerika di Teluk juga menuduh kami sebagai agen Iran yang dikirim untuk melindungi kepentingan AS di kawasan Teluk.

“Akhirnya, mereka juga memperingatkan bahwa kami adalah musuh Amerika dan bahwa siapa pun yang mendukung kami ikut bertanggung jawab atas kejahatan kami.”

Al-Zawahiri melanjutkan dengan mengatakan bahwa keyakinan IS adalah “interpretasi bahwa manusia tidak sempurna, tidak suci.”

Bagikan