SERANG (Jurnalislam.com) – Penulis buku-buku akhir zaman, Ustadz Abu Fatiah Al Adnani mengapresiasi langkah PP Muhammadiyah mengambil alih kasus Siyono. Menurutnya, saat ini harus ada yang berani tampil mengungkap kedzaliman untuk membuka sisi lain Densus 88.
“Saya mengapresiasi apa yang ditempuh Muhammadiyah untuk membela Siyono. Mereka ingin membuktikan sedikit saja kepada masyarakat tentang fenomena kedzaliman ini yang telanjang dipertontonkan,” ungkapnya kepada Jurniscom di Serang, Sabtu (11/3/2017).
Abu Fatiah mengatakan, kondisi saat ini memang mendesak umat untuk melakukan perlawanan untuk setidaknya memunculkan keberpihakan.
“Memang diperlukan sedikit atau banyak upaya untuk perlawanan. Kita berkaca dari semut Ibrahim, tidak peduli setetes atau dua tetes upaya yang dilakukan oleh semut untuk membantu nabi Ibrahim. Yang dilihat adalah keberpihakan,” ujarnya.
Dan langkah yang diambil Muhammadiyah, kata dia, menunjukan keberpihakan sekaligus menjadi pencegah pembodohan umat dalam Siyono.
“Keberpihakan hati harus. Langkah yang ditempuh Muhammadiyah sangat berani. Sebab jika tidak ada yang berani tampil, tidak ada yang mendorong umat untuk membantu. Jika tidak ada yang mengungkap, umat tidak akan tahu apa yang terjadi sebenarnya,” imbuhnya.
“Cerita berharap kepada pemerintah banyak yang berkata mimpi di siang bolong. Seperti jauhnya panggang daripada api. Maka, bersiaplah selalu berharap kepada Allah,” pungkasnya.
Reporter: M. Fajar