MOGADISHU (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 15 tentara Somalia tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan bom di sebuah pangkalan pelatihan militer di ibukota Mogadishu.
Insiden itu terjadi ketika seorang pembom, yang menyamar sebagai seorang prajurit, melakukan serangan istisyhad di pintu masuk pangkalan pelatihan militer, kata seorang pejabat keamanan.
“Seorang pembom yang menyamar sebagai seorang prajurit meledakkan dirinya di pintu masuk pangkalan pelatihan militer di distrik Wadger, barat ibukota,” kata pejabat keamanan.
Al-Shabaab, cabang Al Qaeda di Afrika Timur, melalui radio Andalus telah mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil yang menargetkan komandan angkatan bersenjata baru Somalia di dekat markas Kementerian Pertahanan Somalia di Mogadishu tersebut, lansir The Long War Journal, Senin (10/4/2017).
Jenderal Mohamed Ahmed Jimale, target pemboman ini, diklaim selamat dari ledakan, tapi sedikitnya 15 orang tewas dan lebih dari lima lainnya terluka setelah ledakan bom mobil hari Ahad itu.
Menurut al Jazeera, Jimale bepergian dengan pejabat Somalia lainnya di dekat markas kementerian pertahanan ketika pembom Shabaab meledakkan kendaraannya. Jimale selamat, namun beberapa tentara yang bepergian dengannya tewas. Selain itu, sebuah bus penumpang di dekatnya juga terkena ledakan tersebut. Pernyataan Shabaab mengakui bahwa Jimale lolos dari upaya pembunuhan.
Abdul Aziz Abu Musab, juru bicara Al-Shabaab, mengatakan bahwa Jimale “hampir tidak selamat dari [serangan] mujahidin.” Serangan itu terjadi beberapa hari setelah presiden baru Somalia menyatakan perang baru terhadap faksi jihad.
Shabaab telah meningkatkan frekuensi serangan di Mogadishu sejak pemilu negara itu awal tahun ini. Setelah presiden baru Somalia, boneka barat, Mohamed Abdullahi Mohamed, disumpah, Shabaab memperingatkan akan meningkatkan serangan mereka di ibukota. Pemerintah Somalia bentukan barat telah memerangi Shabaab sejak tahun 2004.