Rumahnya Hancur, Kakek Sarujip Kini Tinggal di Tenda Beratap Daun Kelapa

Rumahnya Hancur, Kakek Sarujip Kini Tinggal di Tenda Beratap Daun Kelapa
LOMBOK (Jurnalislam.com) – Musibah gempa bumi yang menggoncang Nusa Tenggara Barat sekitarnya beberapa waktu lalu telah menyisakan duka yang mendalam.
Selain itu, warga korban gempa juga mengalami trauma berat, dimana gempa berkekuatan besar melanda daerah itu tiga kali berturut-turut.
Seperti diungkapkan Sarujip, kakek 60 tahun warga Dusun Rempek, Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara ini mengaku masih trauma akan datangnya gempa bumi susulan.

Rumahnya hancur digoncang gempa 7 SR pada Ahad (5/8/2018) lalu. Beruntung Kakek Sarujip yang hanya tinggal bersama istrinya itu masih bisa menyelamatkan diri. Tiga anaknya telah menetap di Pulau Jawa dan Kalimantan.

Rumah Kakek Sarujip yang hancur akibat gempa. FOTO: Sirath/Jusnicom

“Rumah saya juga telah rata dengan tanah,” tuturnya kepada Jurnalislam.com saat ditemui di tempat pengungsian pagi ini, Rabu (15/8/2018).

“Alhamdulillah saya bersama istri tidak mengalami luka, padahal ketika terjadi gempa rumah kami langsung roboh, dan saat itu istri saya masih di dalam rumah,” sambungnya lirih.

Tempat mengungsi Kakek Sarujip saat ini hanya beratapkan daun kelapa, dinding bilik bambu dikelilingi barang-barang miliknya yang masih bisa diselamatkan. Lokasinya tak jauh dari rumahnya yang telah hancur.

“Sekarang kami hanya bisa tinggal di tenda-tenda pengungsian, sambil mengais puing-puing bekas rumah yang akan dijadikan sebagai rumah tinggal sementara,” kata Sarujip.

Rumah Kakek Sarujip di pengungsian. FOTO: Sirath/Jurniscom

Sarujip bersama warga Dusun Rempek lainnya saat ini hanya mengandalkan bantuan yang dibawa para relawan.

“Kami berharap pemerintah lebih tanggap kepada kami, karena kami sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi,” ujarnya.

Gempa bumi pertama menggoncang wilayah ini pada 29 Juli lalu dengan kekuatan 6,3 SR. Gempa kedua yang lebih besar datang pada 5 Agustus lalu, berkekuatan 7 SR. Ratusan jiwa meninggal dunia akibat gempa kedua ini.

Lombok kembali digoncang gempa ketiga dengan kekuatan 6.5 SR pada Kamis 9 Agustus 2018. Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mencatat total korban tewas akibat gempa Lombok hingga Sabtu (12/8/2018) 392 orang.

Reporter: Sirath

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses